Show simple item record

dc.contributor.advisorErmawati, Wita Juwita
dc.contributor.authorPaisal, Pani Apriliyan
dc.date.accessioned2013-07-26T01:38:16Z
dc.date.available2013-07-26T01:38:16Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64883
dc.description.abstractBank dituntut untuk memperbaiki kinerja keuangannya agar tetap dapat bertahan. Suatu bank harus bisa meyakinkan kepada masyarakat khususnya pemegang saham dan kreditur tentang kondisi keuangan bank saat ini. Dalam hal ini PT Bank Central Asia Tbk, harus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar didukung oleh kebijakan-kebijakan proaktif yang secara efektif disiapkan untuk mengantisipasi dan merespon dampak-dampak negatif yang berpotensi timbul pada saat krisis agar kinerja keuangan tidak mengalami penurunan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis laporan laba rugi dan neraca PT. Bank Central Asia, Tbk Asia periode tahun 2007-2009, (2) Menganalisis kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk ditinjau berdasarkan metode Economic Value Added selama periode tahun 2007 – 2009, (3) Menganalisis kebijakan struktur modal yang diterapkan PT. Bank Central Asia, Tbk pada periode tahun 2007-2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan PT. Bank Central Asia, periode tahun 2007 – 2009 dan literatur terkait lainnya. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan alat analisis Economic Value Added (EVA). Hasil penelitian dapat diketahui bahwa berdasarkan laporan neraca keuangan dan laporan laba rugi PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 nilai ekuitas dan nilai aktiva mengalami pertumbuhan, hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan kredit dan adanya peningkatan laba bersih. Perhitungan metode EVA pada PT Bank Central Asia Tbk, tahun 2007-2009 yang diperoleh berdasarkan laporan laba rugi, dan neraca dapat diketahui bahwa nilai EVA tahun 2007 sebesar Rp 4.113.944,20 triliun, tahun 2008 naik menjadi Rp 4.592.571,72 triliun. Tahun 2009 naik menjadi Rp 6.349.792,57 triliun. Kenaikkan nilai EVA ini disebabkan karena adanya kenaikkan laba bersih yang tiap tahun cenderung meningkat. Biaya modal yang paling minimum terjadi pada tahun 2009 dengan komposisi saham 96,16% dan hutang 3,84%dengan WACC 1,671 persen. Nilai EVA yang tiap tahun cenderung meningkat mencerminkan kinerja keuangan pada PT Bank Central Asia TBK selama periode tahun 2007-2009 dapat dikatakan baik. Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank, dengan kecenderungan meningkatnya nilai EVA tiap tahunnya PT Bank Central Asia TBK memiliki tingkat kesehatan bank yang baik. Tingkat kesehatan bank yang baik dapat menjadi referensi bagi pihak yang berkepentingan seperti investor dan stakeholder lainnya untuk mengambil keputusan berinvestasi pada PT Bank Central Asia TBK. Investasi yang dapat dilakukan seperti penanaman modal dan pembelian saham.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Kinerja Keuangan dengan Metode Economic value Added pada PT. Bank Central Asia, Tbk Tahun 2007-Tahun 2009.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record