Show simple item record

dc.contributor.advisorErmawati, Wita Juwita
dc.contributor.authorPramestyas, Alini Ratih
dc.date.accessioned2013-07-22T02:50:31Z
dc.date.available2013-07-22T02:50:31Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64778
dc.description.abstractAdanya persaingan yang cukup tinggi menuntut pihak manajemen untuk dapat mengelola perusahaan dengan sebaik mungkin. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar laba meningkat perusahaan harus menaikkan tingkat penjualannya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu melakukan suatu perencanaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan kesempatan yang ada. Salah satu perencanaan yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya adalah dengan melakukan perencanaan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis pertumbuhan biaya-biaya operasional dan penjualan produk selama periode 2006-2009, (2) Menganalisis nilai penjualan yang dicapai saat Breakeven Point, (3) Menganalisis pengaruh perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi laba terhadap Breakeven Point perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang berkepentingan yaitu di bagian sub divisi akuntansi manajemen. Data sekunder diperoleh didapat dari studi literatur buku, artikel elektronik, skripsi terdahulu dan literatur terkait serta data tentang perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, pada tahun 2006 total biaya operasional berjumlah Rp. 11.654.717.261 dengan total penjualan sebesar Rp. 12.094.417.523. BEP tahun 2006 adalah sebesar Rp. 11.097.411.439 dengan keuntungan sebesar Rp. 439.700.262. Pada tahun 2007 total biaya operasional menurun sebesar 0,42% yaitu sebesar Rp. 11.605.426.321 dengan total penjualan sebesar Rp. 11.775.020.880 atau mengalami penurunan sebesar 2,46%. BEP tahun 2007 adalah Rp.11.386.739.223 dengan keuntungan sebesar Rp. 169.594.559. Tahun 2008 biaya operasional sebesar Rp. 16.165.752.765 atau meningkat sebesar 39,29% dengan total penjualan sebesar Rp. 17.010.527.675 meningkat sebesar 44,46% dari tahun sebelumnya. BEP tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 15.237.965.937 dengan keuntungan sebesar Rp. 844.774.910. Tahun 2009 biaya operasional meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4,14% atau menjadi Rp 16.835.180.204 dengan total penjualan sebesar Rp. 17.097.850.535 atau meningkat sebesar 0,51%. BEP tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 16.554.192.927 dengan keuntungan sebesar Rp. 262,670,331 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Agar perusahaan mencapai target laba dan penjualan yang diinginkan, maka dapat dilakukan analisis BEP. Alternatif pertama yaitu dengan menurunkan biaya pemasaran sebesar 10%, perusahaan tidak hanya mencapai nilai BEP tetapi juga memperoleh laba sebesar Rp. 333.120.486. Alternatif kedua yaitu dengan menurunkan biaya telepon sebesar 20%, perusahaan hanya memperoleh laba sebesar Rp. 278.594.637. Alternatif ketiga merupakan alternatif terbaik karena tidak hanya memberikan nilai BEP terkecil yaitu Rp. 16.376.810.773 tetapi juga memberikan laba yang terbesar yaitu Rp. 349.044.792. Alternatif ini dapat juga dipakai sebagai pertimbangan dalam penetapan strategi penjualan untuk tahun periode 2010.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Breakeven Point Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Perencanaan Penjualan Perusahaan (Studi Kasus Hotel Permata Krakatau)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record