Bakteri probiotik dalam budidaya udang: seleksi, mekanisme aksi, karakterisasi, dan aplikasinya sebagai agen biokontrol
Abstract
Serangan penyakit bakterial pada tingkat pembenihan yang paling serius dan sering menyebabkan terjadinya kematian massal pada larva udang windu adalah penyakit vibrosis akibat serangan bakteri berpendar yang diidentifikasi sebagai Vibrio harveyi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat lokal bakteri probiotik yang potensial mampu menghambat pertumbuhan V. harveyi serta efektif diaplikasikan dalam penanggulangan penyakit vibriosis. Tahapan penelitian mencakup: (1) Studi tentang seleksi in vitro dan in vivo bakteri kandidat probiotik, (2) Studi tentang mekanisme aksi dan karakterisasi bakteri probiotik terpilih, (3) studi tentang aplikasi bakteri probiotik terpilih sebagai agen biokontrol pada budidaya udang. Hasil seleksi in vitro dan in vivo diperoleh tiga isolat terbaik yakni 1Ub, SKT-b, dan Ua. Kelangsungan hidup larva udang yang selain diinokulasi V. harveyi juga diberi bakteri probiotik 1Ub, SKT-b dan Ua berturut-turut adalah 88,33%, 83,33%, dan 81,67%, sedangkan perlakuan kontrol positif (hanya diinokulasi V. harveyi saja) sebesar 41,67% dan kontrol negatif (tanpa penambahan bakteri) sebesar 68,33%. Hasil studi menggunakan penanda rifampisin resisten (RfR) menunjukkan bahwa jumlah sel V. harveyi MR5339 RfR pada perlakuan tanpa penambahan probiotik lebih tinggi dibanding pada perlakuan dengan penambahan probiotik, baik pada larva mati, larva hidup, maupun air media pemeliharaan. Hasil analisis sekuen sebagian gen 16-rRNA menunjukkan bahwa isolat 1Ub adalah Pseudoalteromonas piscicida dengan indeks kemiripan 98%, sedangkan isolat SKT-b dan Ua adalah Vibrio alginolyticus dengan indeks kemiripan masing-masing 88% dan 98%. Bakteri probiotik terpilih dapat diaplikasikan langsung pada media pemeliharaan larva udang atau melalui pengkayaan pakan alami (Artemia).