View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Eksplorasi Cendawan Entomopatogen Isolat untuk Mengendalikan Rayap Tanah (Coptotermes sp. (Isoptera: Rhinotermitidae)

      Thumbnail
      View/Open
      Ringkasan (28.10Kb)
      Ringkasan (24Kb)
      Date
      2007
      Author
      Santoso, Teguh
      Desyanti
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Sebagai negeri tropik dengan iklim lembab dan hangat sepanjang tahun, Indonesia merupakan tempat yang sesuai untuk perkembangan berbagai jenis cendawan. Eksplorasi cendawan dari berbagai lokasi dan sumber infeksi, serta uji keefektifannya terhadap rayap tanah Coptotermes sp. (Isoptera: Rhinotermitidae) telah dilakukan. Cendawan diisolasi dari tanah dan pasir dengan metode perangkap menggunakan serangga Tenebrio mollitor (Coleoptera : Tenebrionidae) dan dari sumber serangga yang terinfeksi, kemudian dibiakkan pada media Saboraud Dextrose Agar with Yeast extract (SDAY). Cendawan yang berhasil diisolasi antara lain : Acremonium sp. Metarhizium sp. Myrothecium sp. Penicillium sp. Aspergillus sp. Beauveria bassiana. Cladosporium sp. dan Nomuraea sp. Pengujian terhadap rayap tanah dengan kerapatan konidia 107 konidia/ml memberikan hasil sebagai berikut : 74.2% (26 isolat) sangat efektif menyebabkan mortalitas rayap > 80%, 14.2% (5 isolat) efektif menyebabkan mortalitas rayap >60% dan 11.4% (4 isolat) hanya menyebabkan mortalitas rayap 60%. Untuk mendapatkan karakterisasi isolat yang potensial untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida yang ramah lingkungan terhadap rayap tanah dilakukan pengujian : diameter koloni tertinggi setelah 2 minggu adalah Penicillium 1 (8,1cm) dan kemudian diikuti oleh M. roridum dari tanah (8,0 cm). M. brunneum dari pasir (7,7cm). Sporulasi tertinggi M. anisopliae dari tanah menghasilkan jumlah konidia tertinggi (4,63 x 109 konidia/cawan petri) kemudian diikuti oleh M. roridum (3,77 x 109 konidia/cawan petri) dan B. bassiana dari Cylas formicarius (3,06 x 109 konidia/cawan petri).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6445
      Collections
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing) [295]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository