Show simple item record

dc.contributor.advisorTarman, Kustiariyah
dc.contributor.advisorDewi, Rita Marleta
dc.contributor.authorBasir, Abdul
dc.date.accessioned2013-06-28T03:07:59Z
dc.date.available2013-06-28T03:07:59Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64347
dc.description.abstractMalaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium sp. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah. Sekitar 80% penduduk dunia diperkirakan masih menggunakan obat tradisional untuk pengobatan malaria. Salah satu usaha untuk menemukan obat baru adalah eksplorasi senyawa bioaktif dari bahan alam. Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman. Selain dari tanaman darat, bahan aktif yang diisolasi dari beberapa biota laut juga dilaporkan memiliki aktivitas antimalaria, diantaranya adalah rumput laut dan spons. Biota laut lainnya yang juga memiliki kandungan bahan aktif sebagai obat adalah teripang. Teripang telah dikenal dan dimanfaatkan sejak lama oleh bangsa cina sebagai obat. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengidentifikasi efektifitas ekstrak teripang sebagai obat antimalaria. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah (1) mendapatkan ekstrak teripang keling (Holothuria atra) yang bersifat nonpolar, semipolar dan polar (2) menentukan komponen bioaktif dalam ekstrak teripang (3) menentukan IC50 ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol dari teripang keling (H. atra) terhadap kultur in vitro P. falciparum. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yang meliputi (1) preparasi dan ekstraksi bahan baku, (2) analisis fitokimia, dan (3) pengujian aktivitas antimalaria in vitro pada kultur Plasmodium falciparum. Ekstraksi dengan maserasi bertingkat diperoleh rendemen ekstrak kasar dari pelarut heksana, etil asetat dan metanol masing-masing sebesar 0,42%, 0,57%, dan 11,00%. Rendemen ekstrak teripang pada maserasi tunggal dengan pelarut metanol adalah sebesar 29,20%. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak teripang mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin, dan asam amino, akan tetapi tidak terdeteksi adanya flavonoid dan fenol hidrokuinon. Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Diduga antimalaria pada ekstrak teripang merupakan senyawa dari alkaloid. Uji statistik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak heksana memberikan perbedaan berarti (signifikan) terhadap ketiga ekstrak yang lain. Angka parasitemia terkecil ditunjukkan ekstrak heksana pada konsentrasi 2560 μg/mL yaitu 0,74 mendekati kontrol positif arterakin dan kuinin yang masing-masing sebesar 0,64 dan 0,67. Persen penghambatan terhadap infeksi eritrosit oleh P. falciparum pada ekstrak heksana, etil asetat, metanol bertingkat dan metanol tunggal dengan konsentrasi tertinggi masing-masing sebesar 73,55%, 30,29%, 49,24% dan 49,96% dengan nilai IC50 sebesar 372,04 μg/mL, 70179 μg/mL, 1913,08 μg/mL dan 6208,64 μg/mL.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAktivitas antimalaria ekstrak teripang keling (Holothuria atra) terhadap Plasmodium falciparum secara in vitroen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record