Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.authorPratama, Fajar Adi
dc.date.accessioned2013-06-05T06:16:11Z
dc.date.available2013-06-05T06:16:11Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64010
dc.description.abstractMotile aeromonad septicaemia caused by Aeromonas hydrophila, induced serious epidemics disease in freshwater fish, one of them is Clarias sp. This research was purposed to evaluate the feeding period of brewer's yeast Saccharomyces cerevisae on the resistance of Clarias sp against A. hydrophila infection. Clarias sp with an initial body weight of 5.33±0.5 g were cultured for 30 days in 50 x 40 x 35 cm aquarium. During rearing period, fish were fed on the diet contained either 0% or 3% of S. cerevisae. On day10, fishin the groups of K+10 (feeding with 0% S. cerevisae) and RB10 (feeding with 3% S. cerevisae), were infected with A. hydrophila; while those fish in the groups of K+20 and RB20 were infected on day 20. Fish in the group of K- were not infected with A. hydrophila. The results showed that on day-30, fish in the groups of K-, RB10, and RB20 had significantly higher survival than fish in K+10 and K+20. The survival of fish in K-, RB10, and RB20 were 100%, 76.7%, and 73.3%, respectively; while those in K+10 and K+20 were only 26,7% and 33.3%, respectively. Therefore, feeding on S. cerevisae in the period of ten days effectively reduce the mortality of fish due to the infection of A.hydrophila.
dc.description.abstractPenyakit motile aeromonad septicaemia yang disebabkan oleh Aeromnas hydrophila menyebabkan wabah penyakit serius pada ikan air tawar, salah satunya ikan lele dumbo Clarias sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas lama periode pemberian ragi bir Saccharomyces cerevisae sebagai pakan ikan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan lele dumbo. terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Ikan lele ukuran 5,33±0,5 g dipelihara dalam akuarium ukuran 50 x 40 x 35 cm dengan padat tebar 10 ekor/akuarium, selama 30 hari. Selama masa budidaya, ikan diberi 3% ragi bir dalam pakan dan pakan tanpa ragi bir. Perlakuan yang diujikan adalah lama pemberian pakan yang berbeda sebelum ikan diinfeksi bakteri. Perlakuan tersebut adalah: RB10 (pakan formulasi dengan 3% ragi bir, ikan diinfeksi A. hydrophila pada hari ke-10); RB20 (pakan formulasi dengan 3% ragi bir, ikan diinfeksi A. hydrophila pada hari ke-20); K+10 (pakan formulasi tanpa ragi bir, ikan diinfeksi A. hydrophila pada hari ke-10); K+20 (pakan formulasi tanpa ragi bir; serta ikan diinfeksi A. hydrophila pada hari ke-20) dan perlakuan kontrol, yaitu K- (pakan formulasi tanpa ragi bir serta tanpa diinfeksi A. hydrophila). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ke-30 masa budidaya, nilai kelangsungan hidup yang tinggi diperoleh pada perlakuan K-, RB10, dan RB 20, yakni masing-masing 100%, 76,7%, dan 73,3%. Sedangkan kelangsungan hidup ikan pada perlakuan K+10 dan K+20, masing-masing 26,7% dan 33,3%. Dengan demikian, pemberian ragi bir selama 10 hari dapat menekan kematian ikan lele akibat serangan bakteri A. hydrophila.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectragi biren
dc.subjectikan leleen
dc.subjectAeromonas hydrophilaen
dc.titlePengaruh penambahan ragi bir dalam pakan terhadap daya tahan tubuh ikan lele Clarias sp dari infeksi bakteri Aeromonas hydrophilaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record