Pengaruh Penyimpanan dan Hari Oviposisi terhadap Waktu Penetasan dan Daya Tetas Telur Ulat Sutera Attacus atlas
Abstract
Attacus atlas merupakan salah satu jenis ulat sutera liar yang menghasilkan benang sutera dengan ciri khas yang berbeda dengan ulat sutera lainnya, antara lain serat yang dihasilkan memiliki warna yang unik dan alamiah dengan warna dasar coklat tua, coklat putih atau coklat kehitaman. Kenyataannya, A. atlas belum banyak dimanfaatkan sebagai satwa penghasil sutera walaupun memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi pengembangannya perlu didukung oleh banyak faktor termasuk lingkungan dan genetika. Dari segi budidaya, kapasitas reproduksi memegang peranan penting dalam menentukan siklus hidup yang keberlanjutan dari satwa ini. Daya tetas A. atlas merupakan unsur penting yang menentukan produktivitasnya karena satwa ini mampu berkembangbiak dengan baik apabila dibudidayakan pada kondisi yang sesuai habitatnya, antara lain faktor cahaya. Metode penetasan yang biasa diterapkan pada ulat sutera Bombyx mori adalah dengan cara menyimpan telur pada kondisi gelap di hari ke tujuh untuk menyeragamkan waktu penetasan. Metode tersebut dicoba pada A. atlas yakni melakukan penyimpanan telur pada hari ke tujuh, untuk mengetahui waktu penetasan dan daya tetas telur pada hari oviposisi ke-1, 2 dan 3. Ngengat berasal dari kokon yang diperoleh dari perkebunan teh di daerah Purwakarta.