Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, Musa
dc.contributor.authorDolles, Viester
dc.date.accessioned2013-04-23T02:07:59Z
dc.date.available2013-04-23T02:07:59Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62703
dc.description.abstractKota Depok sebagai salah satu daerah penyangga ibu Kota memiliki arti strategik, tetapi memiliki persoalan berat, yaitu tingginya angka kemiskinan mencapai 124.706 jiwa. Untuk itu dibutuhkan manajemen program secara terpadu dalam kerangka model penanggulangan kemiskinan adaptif terhadap kearifan lokal, sehingga dapat berjalan secara berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui gambaran/profil kemiskinan pada tiga Kelurahan di Kota Depok, (2) Menganalisis prioritas tujuan dalam program penanggulangan kemiskinan di Kota Depok (3), Identifikasi perencanaan tindakan penanggulangan kemiskinan yang sesuai dengan kearifan lokal dan (4) Menganalisis indikator yang tepat untuk menilai tujuan dan evaluasi perencanaan tindakan program penanggulangan kemiskinan di Kota Depok. Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh observasi lapang, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi literatur melalui buku, skripsi, data instansi terkait, internet dan data publikasi lainnya. Alat analisis penelitian ini adalah Deskriptif evaluatif dan Interpretative Structural Modelling (ISM) dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic 6. Dari FGD didapatkan lima faktor pengembangan program pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, yaitu (1) tujuan program pemberdayaan dan kemitraan masyarakat, (2) indikator menilai tujuan, (3) aktifitas guna perencanaan tindakan program penanggulangan kemiskinan, (4) aktifitas guna evaluasi program dan (5) lembaga yang terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan. Hasil lainnya menunjukan faktor tujuan program yang perlu menjadi prioritas Pemda Depok adalah (1) peningkatan mutu SDM masyarakat miskin, (2) peningkatan mutu lingkungan pemukiman masyarakat miskin, (3) peningkatan akses terhadap sumber daya, (4) peningkatan pendapatan, (5) peningkatan pelayanan sosial dasar dan (6) kemandirian masyarakat. Indikator untuk menilai tujuan yang menjadi prioritas diantaranya, (1) hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari, (2) tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/Poliklinik, (3) sumber penghasilan kepala rumah tangga (4) pendidikan tertinggi kepala rumah tangga dan (5) memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000. Sedangkan faktor aktivitas guna perencanaan tindakan semua subfaktor yang ada mendapatkan bobot prioritas yang sama dalam program penanggulangan kemiskinan. Pada faktor ukuran aktivitas guna evaluasi yang menjadi prioritas utama adalah subfaktor terjadinya penurunan 2% masyarakat dengan sumber penghasilan kepala rumah tangga di bawah Rp. 600.000,- per bulan, karena memiliki driver power paling besar. Prioritas lembaga yang terlibat dan terkait dengan program penanggulangan kemiskinan adalah (1) Bappeda Depok, (2) SOPD/Dinas, (3) perguruan tinggi, (4) perbankan dan lembagaen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Kelembagaan dalam Pengembangan Program untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin Kota (Studi Kasus Penanggulangan Kemiskinan di Kota Depok)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record