Show simple item record

dc.contributor.authorFitriana, Lulus
dc.date.accessioned2013-04-19T07:53:51Z
dc.date.available2013-04-19T07:53:51Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62615
dc.description.abstractBeras bebas pestisida merupakan alternatif pangan utama yang dapat mengurangi residu bahan kimia pada tubuh manusia. Kontinuitas ketersediaan beras bebas pestisida dapat dilakukan melalui integrasi anggota rantai pasokan atau disebut sebagai manajemen rantai pasokan. Koordinasi dan integrasi di antara rantai pasokan perlu dievaluasi melalui pengukuran kinerja. Hasil penilaian kinerja akan berguna bagi evaluasi dan perencanaan kebijakan di masa datang dan dapat diketahui ukuran dari efektivitas dan efisiensi yang diperlukan untuk memenuhi target selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji mekanisme rantai pasokan beras bebas pestisida, (2) menghitung nilai tambah pada setiap anggota rantai pasokan beras bebas pestisida, (3) merancang pengukuran dan menganalisis kinerja di setiap anggota rantai pasokan beras bebas pestisida. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif didapatkan melalui pengolahan data dengan Data Envelopment Analysis (DEA) dan analisis deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai rantai pasok beras bebas pestisida yang didapatkan melalui wawancara dan kuesioner pada Kelompok Tani Desa Ciburuy, Ketua Gapoktan Silih Asih, Ketua Koperasi KKT Lisung Kiwari, dan Ketua Koperasi LPS. Anggota primer rantai pasokan beras bebas pestisida adalah Kelompok Tani di Desa Ciburuy, Gapoktan Silih Asih, LPS, dan agen/ritel. Anggota sekunder adalah penyedia sarana produksi bahan baku budidaya hingga pengemasan. Aliran dalam kegiatan rantai pasokan beras bebas pestisida yaitu aliran komoditas, aliran informasi dan aliran finansial. Nilai keuntungan tertinggi diantara enam Kelompok Tani Desa Ciburuy diperoleh oleh Kelompok Tani Saung Kuring yaitu sebesar 31,71% per kg. Besarnya keuntungan yang diperoleh Gapoktan Silih Asih dari pengolahan 1 kg gabah kering panen menjadi beras bebas pestisida sebesar Rp 3.025 dengan bagian keuntungan sebesar 49,59% dari nilai tambah. Besarnya keuntungan yang diperoleh LPS dari pemasaran 1 kg beras bebas pestisida sebesar Rp 3.598,21 dengan bagian keuntungan sebesar 36,72% dari nilai tambah. Kinerja Kelompok Tani terendah selama tahun 2009 per bulan yaitu Kelompok Tani Lisung Kiwari bulan September sebesar 78,40%. Pengukuran kinerja Kelompok Tani per semester, Kelompok Tani Lisung Kiwari memiliki kinerja terendah pada dua semester dibandingkan Kelompok Tani lainnya semester pertama sebesar 83,30 % dan semester kedua sebesar 88,90%. Kinerja Gapoktan Silih Asih terbaik terjadi pada bulan Desember 2008 yaitu pada penjualan terbesar sebesar 7.198 kg dan bulan Juli 2009 yaitu pada penjualan terbesar sebesar 5.550 kg. Kinerja LPS terbaik terjadi pada bulan Juli 2008 dan 2009 yaitu pada penjualan terbesar sebesar 11.050 kg dan 12.835 kg.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Rantai Pasokan dan Kinerja Anggota Rantai Pasokan Beras Bebas Pestisida Di Bogoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record