Analisis Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Dengan Analisis Fundamental Dan Teknikal
Abstract
Harga saham merupakan indikator utama yang pertama kali dilihat oleh para investor. Harga saham juga merupakan cerminan dari kondisi perusahaan dan ekspektasi investor. Sebelum melakukan investasi saham di pasar modal, para investor dapat menganalisis harga saham dengan metode fundamental dan teknikal. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana kondisi lima perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008, menganalisis nilai intrinsik harga saham dengan analisis fundamental, menganalisis harga saham yang paling murah atau paling mahal dengan analisis fundamental dan menganalisis suatu pergerakan harga saham lima perusahaan pertambangan selama periode 2006-2010 menggunakan analisis teknikal. Penelitian ini dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa data laporan keuangan perusahaan dengan periode tahunan dari tahun 2006 hingga tahun 2008 untuk laporan keuangan emiten, dan data bulanan untuk Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Sektoral dan harga penutupan saham emiten bulanan dari tahun 2006 hingga 2010. Pengolahan data untuk penelitian ini dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. PT Bumi Resources Tbk, PT Tambang Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk adalah perusahaan yang lebih banyak berada pada posisi overvalued, nilai saham ini lebih murah dan investor memiliki ketertarikan yang besar untuk berinvestasi pada saham ini. PT Aneka Tambang Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk memiliki nilai instrinsik yang sering berada pada posisi undervalued atau para investor memiliki ketertarikan kecil untuk melakukan investasi pada saham ini. Perhitungan analisis fundamental melalui perhitungan model kelipatan laba atau Price Earning Ratio (PER), selama periode 2006 hingga 2008 saham yang paling sering menjadi saham yang paling murah adalah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sedangkan saham yang paling sering menjadi saham yang paling mahal adalah saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Analisis teknikal dengan melalui Exponential Moving Average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) selama periode 2006-2010 menghasilkan 6 kali sinyal beli dan 5 kali sinyal jual, grafik harga masih menunjukkan trend yang meningkat. Trend yang ada pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selama periode 2006-2010 menujukan trend yang cenderung menurun, yang menghasilkan 4 kali sinyal beli dan 3 kali sinyal jual. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) selama periode 2006- 2010 menujukan trend yang meningkat, dan terbentuk 6 kali sinyal beli dan 6 kali sinyal jual. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) selama periode 2006-2010 menghasilkan 4 kali sinyal beli dan sinyal jual, trend yang ada pada saham ini menunjukan trend yang menurun. PT Timah Tbk (TINS) selama periode 2006- 2010 stabil meningkat, dengan 3 kali sinyal jual dan 4 kali sinyal beli.
Collections
- UT - Management [3374]