dc.description.abstract | Enzim tirosin kinase merupakan enzim pengatur pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Aktivitas berlebihan dari enzim ini akan menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak tekendali dan dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Sambiloto (A. paniculata [8urm.f.] Nees) merupakan tumbuhan yang berpotensi sebagai antikanker. Dengan pendekatan penghambatannya terhadap enzim tirosin kinase oleh ekstrak sambiloto, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji daya inhibisi dari ekstrak sambiloto terhadap aktivitas tirosin kinase secara in vitro menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Daya inhibisi yang diperoleh dibandingkan dengan daya hambat genistein sebagai kontrol positif. Ekstraksi sambiloto dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 70%, akuadem, dan air. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak akuadem dan ekstrak air mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan terpenoid, sedangkan ekstrak etanol hanya mengandung alkaloid dan terpenoid. Toksisitas ekstrak etanol lebih tinggi dari ekstrak air dan akuadem dengan nilai LCso berturut-turut 427,93; 873,51 dan 2.062 ppm. Daya hambat ekstrak akuadem (70,12%) lebih tinggi dari ekstrak etanol (67,05%) dan ekstrak air (64,52%). Ketiga ekstrak ini mampu menghambat aktivitas tirosin kinase lebih tinggi dari genistein (6,02%) pada konsentrasi 300 ppm. Maka ketiga ekstrak terse but berpotensi sebagai antikanker. | en |