Show simple item record

dc.contributor.advisorSetyawan, Radite Praeko Agus
dc.contributor.authorAris
dc.date.accessioned2013-03-27T07:15:15Z
dc.date.available2013-03-27T07:15:15Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61742
dc.description.abstractSuatu lahan pertanian yang baik membutuhkan sistem pengelolaan air yang baik. Untuk mengatur pemberian air pada suatu lahan agar sesuai dengan kebutuhan, diperlukan saluran irigasi dan drainase yang direncanakan dengan baik. Saluran irigasi berfungsi untuk menyalurkan air yang diperlukan tanaman. Sementara saluran drainase berfungsi untuk membuang kelebihan air pada lahan agar tidak merusak tanaman. Drainase diperlukan terutama pada pembukaan lahan basah atau lahan pasang surut. Mole plow adalah alat pembuat saluran drainase mole. Dalam pengoperasiannya, mole plow biasanya ditarik oleh sebuah traktor roda empat. Bagian rangka depan mole plow disambungkan pada three hitch point traktor pada waktu beroperasi. Mole plow akan tertarik dan membuat lubang saluran drainase di bawah permukaan tanah yang berfungsi sebagai saluran drainase. Mole plow biasanya beroperasi pada kedalaman lebih dari 40 cm sehingga pembuatan drainase mole menimbulkan draft yang besar. Besarnya draft berpengaruh terhadap besarnya daya yang dibutuhkan dan peningkatan konsumsi bahan bakar. Beberapa usaha telah dilakukan untuk menurunkan draft, yaitu salah satunya dengan penggetaran alat atau implemen pengolah tanah. Sigit (2009) melakukan penelitian tentang modifikasi bajak subsoiler getar dengan pemupuk mekanis (SIGAP) utuk budidaya tebu lahan kering. Hasil pengujian di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB, Bogor pada kadar air tanah ratarata 41.1% menunjukan bahwa efek penggetaran dengan sayap penggetar pada bajak subsoil dapat menurunkan tahanan tarik secara nyata dibanding dengan bajak subsoil tanpa getar. Dengan penggetaran, tahanan tarik turun pada kisaran 6.1% sampai 29.9% dengan rata-rata 14.6%. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji efektivitas unit pembangkit getaran struktur kantilever untuk menurunkan tahanan tarik dari mole plow. Penggetaran dilakukan terhadap beam dari mole plow. Beam mole plow berfungsi sebagai pegas kantilever yang digetarkan oleh suatu unit pembangkit getaran. Sifat elastis dari beam mole plow sebagai batang kantilever menimbulkan terjadinya forced vibration. Beam mole plow selanjutnya menggetarkan bagian blade dari mole plow yang merupakan bagian mole plow yang masuk ke dalam tanah. Unit pembngkit getaran membangkitkan gaya penggetaran dari eksentrisitas pusat massa yang berputar. Penggetar mole plow terdiri dari beberapa bagian, yaitu piringan exciter, plat pengapit exciter, poros penggetar, tutup penggetar, pipa penggetar, dudukan penggetar, dudukan tutup penggetar, sistem transmisi, dan batang kantilever.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleRancang Bangun Penggetar Struktur untuk Menurunkan Tahanan Tarik dari Mole Plowen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record