Rancang Bangun dan Uji Performansi Alat Pengupas Kulit Ari Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Tipe Engkol.
Abstract
Pada umumnya penanganan pasca panen kacang tanah ditingkat petani Indonesia masih dilakukan secara tradisional seperti panen, perontokan polong atau pengupasan kulit arinya sehingga menghabiskan banyak waktu, efektivitas dan efisiensi kurang serta kapasitas yang dihasilkanpun rendah. Khususnya untuk pengupasan kulit ari, dibutuhkan banyak waktu dan tenaga kerja agar diperoleh kacang tanah yang telah bersih dari kulit arinya dengan kapasitas yang besar. Selama ini pengupasan secara manual menghasilkan kapasitas 4,2 kg/jam/orang, menimbulkan kejenuhan dan kelelahan kerja dan menyebabkan butir belah sekitar 35 %. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dilakukan proses penanganan pasca panen yang lebih modern agar berjalan efektif dan efisien dengan menggunakan alsintan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal itu, dirancang alat pengupas agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengupasan. Rancangan alat pengupas ini harus disesuaikan dengan karakteristik kacang tanah yang relatif keras, mudah belah, dan rapuh. Hal itu bertujuan agar tidak merusak bahan pangan tersebut terutama dari segi fisik. Diharapkan dengan menggunakan alat ini dapat meningkatkan kapasitas kerja juga dapat menghasilkan produk kacang tanah yang bermutu baik. Secara umum alat pengupas kulit ari kacang tanah ini terdiri dari bagian utama yaitu rangka alat dan silinder pengupas serta bagian penunjang yaitu hopper, dudukan hopper, poros silinder pengupas, sistem transmisi tenaga, kipas dan saluran pengeluaran. Rangka berfungsi sebagai penopang dan pendukung komponen-komponen lain. Hopper digunakan sebagai lubang pemasukan kacang tanah, menampung sementara kacang tanah yang akan dikupas, mengeluarkan sedikit demi sedikit kacang tanah untuk dikupas dan mengatur jumlah kacang tanah yang masuk ke silinder pengupas. Dudukan hopper berfungsi sebagai tempat melekatnya hopper sehingga bisa dibuka ataupun dipasang. Selain itu, bagian ini berfungsi juga sebagai tempat melekatnya poros pada silinder pengupas. Silinder pengupas berfungsi untuk mengupas kacang tanah sehingga terlepas dari kulit arinya. Poros silinder pengupas berfungsi untuk memutar silinder pengupas. Poros ini digerakkan oleh tenaga manusia melalui engkol. Sistem transmisi menggunakan engkol yang disalurkan pada poros silinder dan karet untuk menyalurkan tenaga putar dari poros satu ke poros yang lain. Kipas berfungsi untuk menghembuskan angin ke arah kacang tanah yang telah dikupas sehingga kulit arinya akan terpisah. Saluran pengeluaran berfungsi untuk mengeluarkan kacang tanah yang telah dikupas. Saluran pengeluaran ini terletak dibawah silinder pengupas.