dc.description.abstract | Indonesia telah mencapai swasembada jagung sejak tahun 2008 dan tahun 2014 diharapkan dapat menjadi pengekspor jagung. Salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah tersebut adalah dengan merakit kultivar jagung yang unggul. Payung penelitian secara keseluruhan adalah perakitan kultivar hibrida jagung spesifik lahan masam. Seluruh rangkaian penelitian didesain pada Podsolik Merah Kuning sehingga diharapkan galur-galur yang diperoleh adaptif lahan masam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya gabung umum dan daya gabung khusus mutan jagung dan persilangannya. Tetua yang diuji adalah 6 mutan jagung generasi ke-enam hasil iradiasi sinar gamma, yaitu G1-12-18a-1 (G1M6), G3-15-17-4 (G3M6), G6-6-19-19a (G6M6 ), G7-15-9-3 (G7M6), G8-4-8-6 (G8M6), dan G9-20-44-2 (G9M6). Persilangan dilakukan setengah dialel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutan G8M6 memiliki daya gabung umum tertinggi baik berdasarkan peubah vegetatif maupun peubah generatif. Pasangan persilangan G9xG7 dan G7xG1 menunjukkan daya gabung khusus terbaik berdasarkan peubah bobot kering biji/tanaman dan bobot 100 butir. Sedangkan hibrida G9xG6 menunjukkan daya gabung khusus terbaik berdasarkan peubah panjang tongkol dan panang baris biji. Hibrida yang diperoleh merupakan hibrida harapan tenggang kemasaman. Tahap berikutnya harus dilakukan pengujian baik untuk melihat stabilitas hasil pada berbagai lokasi maupun untuk membandingkan dengan hibrida jagung komersial sehingga diperoleh hibrida jagung unggul tenggang kemasaman. | en |