dc.description.abstract | Ikan patin (Pangasionodon hypopthalmus) merupakan ikan ekonomis penting dalam budidaya perairan karena harga jual yang cukup menjanjikan. Namun jarak antara tempat pembenihan dengan pendederan dan pembesaran yang cukup jauh, maka dibutuhkan transportasi benih yang efektif. Selama ini transportasi benih patin masih dengan kepadatan rendah yaitu 75-100 ekor/ℓ sedangkan tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate (SR) juga rendah karena kualitas air yang menurun. Banyak bahan yang ditambahkan dalam transportasi seperti zeolit, karbon aktif, minyak cengkeh dan garam. Zeolit dan karbon aktif berpengaruh terhadap kualitas air sedangkan minyak cengkeh dan garam berpengaruh terhadap ikan. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian terhadap bahan-bahan tersebut untuk meminimalisir tingkat kematian ikan selama transportasi sehingga lebih efisien. Transportasi dilakukan langsung dengan pengepakan benih patin dan ditambahkan bahan-bahan sesuai dosis yaitu 20 g zeolit, 10 g karbon aktif, 6 g/ℓ garam, dan 5 μℓ/ℓ minyak cengkeh yang merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu. Transportasi dilakukan selama 72 jam dan pemeliharaan 30 hari. Perlakuannya adalah perbedaan kepadatan benih patin ukuran 2 inchi yaitu 100, 150 dan 200 ekor/ℓ. SR pasca transportasi untuk perlakuan 100, 150, dan 200 ekor/ℓ masing-masing 99%, 90%, dan 57%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 150 ekor/ℓ lebih efektif dibandingkan perlakuan yang lainnya dengan SR 90% dengan penerimaan tertinggi Rp 16.638,- per kantong serta selama pemeliharaan memiliki nilai Laju Pertumbuhan Harian (LPH) 1,91% dan SR 80%. | en |