Adaptasi pertumbuhan dan kandungan flavonoid daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) asal kultur in vitro pada intensitas cahaya rendah
View/ Open
Date
2007Author
Nirwan
Ghulamahdi, Munif
Aziz, Sandra Arifin
Metadata
Show full item recordAbstract
Daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) telah digunakan sebagai obat anti kanker oleh masyarakat Indonesia, karena mengandung bahan bioaktif khususnya senyawa golongan flavonoid. Untuk meningkatkan kandungan flavonoid daun dewa, telah dilakukan studi in vitro untuk menghasilkan plantlet berkandungan bioaktif tinggi sebagai bahan tanam di lapang. Pada kondisi lapang, plantlet ditumbuhkan pada intensitas cahaya rendah untuk menghasilkan total biomassa tanaman dan kandungan flavonoid yang lebih tinggi. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dua faktor. Sebagai petak utama adalah intensitas cahaya yang terdiri dari intensitas cahaya 100 %, 75 %, dan 50 %, sedang anak petak terdiri dari bahan tanam asal kultur in vitro dan bahan tanam asal setek pucuk in vivo. Untuk mengetahui respon tanaman terhadap intensitas cahaya rendah, dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman, bobot panen segar, indeks kehijauan daun, anatomi daun, dan kandungan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang berbeda menghasilkan pertumbuhan tanaman, bobot panen segar, indeks kehijauan daun, anatomi daun, dan kandungan flavonoid yang berbeda nyata. Pada intensitas cahaya 50 % terjadi peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, daun terpanjang, daun terlebar, indeks kehijauan daun dan kandungan flavonoid, sedang jumlah stomata, trichoma, tebal daun, bobot brangkasan, dan bobot basah tajuk mengalami penurunan dan nyata lebih rendah dengan intensitas cahaya 75 % dan 100 %. Intensitas cahaya 50 % menghasilkan tinggi tanaman tertinggi (21.3 cm), jumlah daun terbanyak (86.5), daun terpanjang (15.6 cm), daun terlebar (7.9 cm), indeks kehijauan daun tertinggi (1.71) dan total flavonoid tertinggi (10.58%). Bobot brangkasan (66.42 g) dan bobot basah tajuk (45.67 g) tertinggi dihasilkan pada intensitas cahaya 75 %. Semakin rendah intensitas cahaya, jumlah stomata (5.4) dan trichoma (4.6) semakin berkurang dan daun semakin tipis (20.23 µm), sedang pada intensitas cahaya 100 %,jumlah stomata (7.9), trichoma (6.4) lebih banyak dan daun semakin tebal (29.35 µm), tetapi total flavonoid yang dihasilkan semakin berkurang (5.94%). Peningkatan pertumbuhan dan kandungan flavonoid daun dewa asal kultur in vitro dapat dilakukan melalui pengurangan intensitas cahaya sampai 50%.