Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi
dc.contributor.advisorMiskiyah
dc.contributor.authorBudiyanto, Muhammad Pradana
dc.date.accessioned2012-09-07T02:42:28Z
dc.date.available2012-09-07T02:42:28Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57067
dc.description.abstractCheese is a food that contain a complete nutrition in balanced proportions. Along with the increasing of the awareness of healthy foods, the low fat cheese had been formulated. Low fat cheese is a cheese made from milk protein, using vegetable oils as a substitute of milk fat, such as corn oil, soybean oil and palm oil core. On the other hand, low fat soft cheese contain many components that is easy to decline in quality cause by deterioration reaction. To maintain low fat soft cheese’s quality, storage conditions and packaging materials is required to protect product from deterioration reaction during storage. This research aimed to study the effect of packaging materials and storage conditions to the quality and shelf life of low fat soft cheese. The shelf life of the low fat soft cheese estimated by Arrhenius method. The type of packaging that used were polypropylene, polyethylene, aluminium foil, and edible coating carrageenan based, stored at temperature 5oC and 25oC. The analysis included in the form of physical analysis (water content, texture), chemical analysis (pH, TBA), and microbiological analysis (Coliform, lactic acid bacteria, Staphylococcus aureus). The result showed that water content decreased during storage, although TBA value, texture and pH increased. The used of low temperatur during storage could delay the deterioration reaction rate of the cheese. The best parameter to determine the shelf life of low fat soft cheese was pH. Based on that parameter, polyethylene plastic was the best packaging material that have the longest shelf life time 36 day at 5oC.en
dc.description.abstractSusu dan produk olahannya adalah komponen penting sebagai asupan makanan kita. Salah satu bentuk olahan susu adalah keju yang mengandung berbagai zat gizi esensial yang diperlukan oleh tubuh. Seiring dengan tuntutan gaya hidup dan aspek kesehatan yang semakin meningkat, formulasi keju rendah lemak mulai dikembangkan. Keju rendah lemak ini terbuat dari protein susu dengan menggunakan minyak nabati sebagai pengganti dari lemak susu. Disisi lain, keju banyak mengandung komponen gizi yang mudah mengalami penurunan mutu. Beberapa penurunan mutu yang terjadi diantaranya perubahan tekstur keju akibat penyerapan uap air, ketengikan yang disebabkan reaksi oksidasi komponen lemak, serta meningkatnya kandungan mikroba di dalamnya. Untuk mencegah penurunan mutu pada keju, diperlukan teknologi pengemasan dan teknik penyimpanan yang dapat mempertahankan mutu keju. Penggunaan kemasan yang efektif diharapkan dapat menjaga mutu dan kualitas, serta memperpanjang umur simpan dari produk tersebut. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh berbagai jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap mutu dan umur simpan keju lunak rendah lemak, dengan tujuan khusus menganalisis perubahan fisik, kimia dan mikrobiologis dari keju lunak rendah lemak selama penyimpanan; menghitung umur simpan produk keju lunak rendah lemak yang dikemas dengan berbagai jenis bahan pengemas dan kondisi penyimpanan; mendapatkan informasi tentang jenis kemasan dan kondisi penyimpanan terbaik yang dapat digunakan untuk menyimpan produk keju lunak rendah lemak; serta menganalisis daya terima keju lunak rendah lemak yang dikemas dengan pengemasan terbaik. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan diawali dengan pembuatan keju lunak rendah lemak dengan menggunakan bahan dasar susu sapi yang telah di modifikasi. Penelitian utama adalah penentuan umur simpan keju dengan metode Accelerated Shelf Life Testing. Tahapan penentuan umur simpan metode ASLT meliputi penetapan parameter kriteria kadaluarsa, pemilihan jenis dan tipe pengemas, penentuan suhu untuk pengujian, prakiraan waktu dan frekuensi pengambilan contoh. Pengemasan keju lunak rendah lemak dengan menggunaakan kemasan plastik polipropilen (PP), plastik polietilen (PE), Aluminium foil (AL), dan edible coating berbahan dasar karagenan (Kampf & Nussinovitch, 2000), disimpan kedalam dua suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu suhu refrigerator (5 ± 2,5oC) dan suhu ruang (27 ± 2,5oC). Analisis dilakukan terhadap sifat fisik (air, tekstur), kimia (pH dan bilangan TBA) dan mikrobiologis (Coliform, bakteri asam laktat, Staphylococcus aureus) dilakukan setiap minggu selama satu bulan. Selanjutnya dilakukan perhitungan umur simpan dari tiap-tiap kemasan dan suhu penyimpanan yang digunakan dengan metode akselerasi pendekatan model Arrhenius. Uji organoleptik dilakukan pada perlakuan yang memiliki umur simpan terpanjang.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectpackaging material.en
dc.subjectArrhenius methoden
dc.subjectshelf lifeen
dc.subjectlow faten
dc.subjectcheeseen
dc.titlePengaruh Jenis Kemasan dan Kondisi Penyimpanan terhadap Mutu dan Umur Simpan Produk Keju Lunak Rendah Lemaken


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record