Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorPermana, Lestika
dc.date.accessioned2012-07-31T03:00:46Z
dc.date.available2012-07-31T03:00:46Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56226
dc.description.abstractSektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hortikultura adalah salah satu komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu buah-buahan tropis yang banyak diminati konsumen baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai ‘'buah meja" pepaya memang sudah tidak asing lagi. Selain sebagai pencuci mulut, berasa segar dan memberikan efek dingin bagi tubuh ini juga banyak mengandung Vitamin A, Vitamin C, Mineral dan Kalsium: Pada tabun 2005 volume sebesar 60.485 kilogram dan nilai ekspor sebesar US$ 1 12.597. Kabupaten Bogor sebagai salah satu sentra produksi pepaya tertinggi di Jawa Barat sebesar 17.8 14 ton dari total produksi 57.307 ton (Jawa Barat Dalam Angka, 2006). Sentra pepaya di Bogor meliputi Kecamatan Sukaraja, Desa Nagrak dan Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok. Pertumbuhan produksi hortikultura di Indonesia dipengaruhi oleh intervensi pemerintah meliputi suku bunga, nilai tukar, pajak, upah minimum regional, subsidi input dan output. Perbedaan pengelolaan usahatani diantara dua kecamatan tersebut tentunya juga mempengaruhi pendapatan dan tingkat daya saing di dua daerah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan dikaji sehubungan dengan penelitian ini adalah ( 1) Apakah pengusahaan pepaya mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif buah pepaya di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja & Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur di Bogor? (2) Bagaimana pengaruh kebijakan pemerintabh terhadap pengusahaan pepaya di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja & Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur di Bogor? Penelitian ini dilakukan di Desa Nagrak. Kecamatan Sukaraja & Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan babwa kedua desa tersebut sentra produksi pepaya di Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu Desember 2006 sampai Januari 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada petani, pedagang pengumpul. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive yaitu metode pengambilan sampel secara sengaja Berdasarkan pertimbangan persamaan dari skala usaha dengan jumlah sampel petani 30 orang, yaitu 15 responden petani di Desa Nagrak dan 15 responden petani di Desa Pasirgaok.en
dc.titleAnalisis Daya Saing Buah Pepaya (Carica papaya L.). Kasus di Desa Nagrak. Kecamatan Sukaraja & Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record