Show simple item record

dc.contributor.advisorRatna, Endang Sri
dc.contributor.authorCahyanthi, Lenny Nur
dc.date.accessioned2012-07-31T02:35:16Z
dc.date.available2012-07-31T02:35:16Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56216
dc.description.abstractKeberadaan dan kemampuan E. argenteopilosus memarasit inangnya di lapangan masih belum optimal. Rendahnya populasi dan kemampuan pemarasitan E. argenteopilosus dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sebagai habitatnya, serta kebugaran yang diekspresikan melalui ukuran morfometrik sayap E. argenleopilosus. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati persebaran dan tingkat parasitisasi E. argenteopilosus pada larva Crocidolomia pavonana, serta ukuran sayap E. argenleopilosus asal dua habitat sentra pertanaman kubis Cibodas dan Lembang. Pengamatan persebaran di lapangan dilakukan dengan dua cara pengambilan contoh, yaitu penangkapan langsung menggunakan jaring serangga dan pengambilan larva C. pavonana pada tanaman kubis. Dua tipe pengambilan sampel ini dijadikan sebagai perlakuan yang digunakan dalam analisis data hasil pengamatan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah larva C. pavonana, jumlah imago E. argenleopilosus, luas dan fluktuasi asimetri (FA) sayap E. argenteopilosus. Larva C. pavonana diberi pakan dan dipelihara di laboratorium pada suhu 27-32 °C dan kelembapan ruang 70-85% hingga menjadi imago. Tingkat parasitisasi diperoleh dengan menghitung jumlah larva inang dan dibandingkan dengan jumlah imago parasitoid yang muncul dari inang. Sayap imago E. argenteopilosus hasil tangkapan lapang dan pemeliharaan laboratorium diisolasi dan dilekapkan di atas gelas objek dan difoto. Pengukuran dilakukan menggunakan program komputer Ips Dig 2 dengan menentukan titik-titik ukur pada gambar sayap format JPEG. Data jarak antar titik ukur diolah menggunakan microsoft excel untuk mendapatkan nilai luas dan FA sayap parasitoid. Jumlah parasitoid hasil tangkapan daerah Cibodas (53,0 ekor/hari) relatif lebih tinggi dari daerah Lembang (25,5 ekor/hari), dan parasitoid hasil pemeliharaan larva C. pavonana daerah Cibodas (13,4 ekor/hari) relatif lebih banyak dari daerah Lembang (8,5 ekor/hari). Daerah Cibodas memiliki rerata jumlah larva yang lebih sedikit (123,3 larva) dari Lembang (430,0 larva) dan tingkat parasitisasi E. argenleopilosus yang lebih tinggi (8,1%) dari daerah Lembang (1,9%). Imago E. argenteopilosus jantan daerah Cibodas memiliki luas sayap 2,1 mm2, lebih besar dari daerah Lembang (1,9 mm2). Kisaran luas sayap imago E. argenteopilosus betina daerah Lembang (2,0-2,1 mm2) relatif lebih besar dari sayap imago betina daerah Cibodas (1,9-2,0 mm2). Imago jantan dan betina E. argenleopilosus hasil tangkapan langsung dari lapang memiliki FA sayap yang lebih kecil dari imago hasil pemeliharaan laboratorium. Rerata nilai FA imago E. argenteopilosus jantan hasil pemeliharaan dan hasil tangkapan lapang daerah Lembang (0,10-0,11 mm) lebih rendah dari Cibodas (0,13-0,17 mm), sebaliknya nilai FA imago betina hasil tangkapan lapang daerah Cibodas (0,11 mm) lebih rendah dari Lembang (0,13 mm).en
dc.titleSebaran Parasitoid dan Ekspresi Ukuran Sayap Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) di Areal Pertanaman Kubisen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record