Show simple item record

dc.contributor.advisorIrwanto,Abdul Kohar
dc.contributor.authorRahmawati, Juwita
dc.date.accessioned2012-07-30T04:34:00Z
dc.date.available2012-07-30T04:34:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56175
dc.description.abstractSalah satu komoditi pertanian Indonesia yang saat ini mengalami ketidak seimbangan antara permintaan dan penawarannya adalah jamur tiram putih. Tingginya permintaan akan jamur tidak diiringi oleh peningkatan produksi jamur dalam negeri. Kondisi ini memberikan peluang bagi para petani jamur tiram putih khususnya Usaha Jamur Mandiri untuk mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis kelayakan pengembangan usaha budidaya jamur tiram putih pada Usaha Jamur Mandiri berdasarkan pada aspek finansial dan non finansial. 2). Menganalisis sensitivitas pengembangan usaha budidaya jamur tiram putih pada Usaha Jamur Mandiri terhadap inflasi. 3). Membandingkan dan menganalisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram putih pada Usaha Jamur Mandiri pada kondisi tanpa proyek pengembangan dan dengan proyek pengembangan. Analisis kelayakan pengembangan usaha dibagi menjadi tiga skenario, yaitu skenario A (tanpa proyek pengembangan), skenario B dan C (dengan proyek pengembangan). Berdasarkan hasil analisis kriteria investasi pada skenario A diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 31.249.250,-, IRR 34,4%, Net B/C sebesar 1,68, gross B/C sebesar 1,15, PR sebesar 2,476, dan PBP selama 5tahun 11 bulan 23 hari. Pada skenario B diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 123.041.025,-, IRR sebesar 127,16%, Net B/C sebesar 5,42, gross B/C sebesar 1,34, PR sebesar 3,84, dan PBP 2 tahun 10 bulan 24 hari. Pada skenario C diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 76.000.577,-, IRR sebesar 35,67%, Net B/C sebesar 2,4, gross B/C sebesar 1,21, PR sebesar 3,45, dan PBP 5 tahun 6 bulan 16 hari. Berdasarkan analisis kriteria investasi ini Usaha Jamur Mandiri layak untuk dijalankan dan akan lebih menguntungkan jika dikembangkan, karena nilai dari semua kriteria investasi pada kondisi dengan proyek pengembangan selalu lebih besar dari kondisi tanpa pengembangan dan waktu pengembalian investasinya pun lebih cepat. Berdasarkan hasil analisis aspek pasar dan pemasaran, Usaha Jamur Mandiri layak untuk dijalankan dan dikembangkan, karena potensi pasar yang ada memberikan peluang bagi Usaha Jamur Mandiri untuk dapat mengembangkan usahanya. Berdasarkan hasil analisis aspek teknik dan teknologi Usaha Jamur Mandiri layak untuk dijalankan, karena lokasi, peralatan, ketersediaan tenaga kerja yang mendukung jalannya usaha. Berdasarkan analisis aspek manajemen, Usaha Jamur Mandiri layak untuk dijalankan dan dikembangkan, karena semua fungsi manjemen yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha seperti planning, organizing, actuating, dan controlling sudah dapat dijalankan dengan baik. Bentuk Usaha Jamur Mandiri adalah usaha perorangan dan belum memiliki ijin pendirian usaha, akan tetapi pemilik sudah merencanakan untuk membuat ijin pada usahanya. Berdasarkan analisis aspek lingkungan, Usaha Jamur Mandiri layak untuk dijalankan, karena tidak menghasilkan limbah yang berbahaya dan pengeloaannya yang sudah baik. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang dilakukan dengan parameter inflasi dapat disimpulkan bahwa kondisi tanpa proyek pengembangan lebih peka terhadap perubahan tingkat inflasi dibandingkan dengan kondisi dengan proyek pengembangan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Kelayakan Pengembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih (Kasus: Usaha Jamur Mandiri, Kabupaten Bogor)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record