Ekstrak damar untuk bahan pengeruh dan fosforilasi damar untuk bahan pemberat
Dammar extract for cloudifier and phosphorylation dammar for weighting agent
Date
2009Author
Mulyono, Noryawati
Wijaya, C. Hanny
Fardiaz, Dedi
Wuryaningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Dammar is Indonesian nontimber forest products, one of those is cat eye dam mar. This dammar has been recognized as the best dammar in the world and can be used as food additive. This research was conducted to develop cloudifier and weighting agent from cat eye dammar in Lampung. Cloudifier developed should meet the required specifications: (a) minimum turbidity of 1% (w/v) concentration in water 180 FTU, (b) stable at least within 12 weeks, and c) practically nontoxic. The weighting agent should have a density at least 1.14 glm!. The method in developing cloudifier includes extraction of nonpolymer components in ethanol at concentration of 6.0-25.5 gil and filtration. The filtrate obtained was a clear liquid with turbidity of 211 FTU if diluted 100 times with water. Applying cloudifier in cloudy drink with or without the addition of 12% (w/v) sucrose produced a good cloudy drink which is stable for more than 12 weeks at room temperature, based on its appearance and turbidity changes. The result showed that weighting agent with a density at least 1.14 glml could not be obtained directly from dammar. However, weighting agent with a density of 1.17 glml could be obtained by phosphorylation under certain condition. Several weighting agents (BVO, SAIB, the phosphorylated dammar, raw dammar) were applied with coconut oil prior to homogenization in preparing emulsion. It was found that emulsion made of phosphorylated dam mar is more stable than that ITade of raw dam mar or SAIB but less stable than BVO. Phosphorylated dar, .nar seemed to be 1 0~20% more efficient in preparation of emulsion compared to SAIB and raw dam mar. Acute toxicity test indicated that both cloudifier and weighting agent are practically non toxic Damar merupakan hasil hutan bukan kayu di Indonesia, salah satunya adalah damar mata kucing. Damar ini telah lama dikenal sebagai damar terbaik di dunia dan digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan agens pengeruh dan agens pemberat dari damar mata kucing (Shorea javanica) di Lampung. Sam pel getah damar berbentuk lempeng yang diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Rasil Rutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (P3HH BPPK) dihasilkan dari proses pelelehan pada suhu 105°C dan penyaringan dalam keadaan panas. Bahan pengeruh yang diperoleh memiliki spesifikasi: (a) nilai minimum turbiditasnya pada konsentrasi 1% (b/v) dalam air 180 FTU, (b) stabil minimum selama 12 minggu, dan (c) praktis nontoksik. Bobot jenis bahan pemberat yang diperoleh minimum 1.14 glmi. Metode pengembangan bahan pengeruh meliputi ekstraksi komponen nonpolimer dalam etanol pada konsentrasi 6.0-25.5 gil dan penyaringan. Filtrat yang diperoleh adalah cairan jernih yang mempunyai turbiditas 211 FTU bila diencerkan 100 kali dengan air. Pengeringan bahan pengeruh menunjukkan bahwa rendemen fraksi nonpolimer dalam damar adalah 52.09% (bib). Spektrogram FTIR terhadap bahan pengeruh setelah dikeringkan menunjukkan bahwa dalam bahan pengeruh terdapat senyawa-senyawa yang mempunyai gugus alkil, karbonil, vinil, dan hidroksil. Penguj ian kestabilan bahan pengeruh dilakukan dengan teknik sentrifugasi produk segar dan penyimpanan pada suhu ruang. Setelah disentrifugasi pada 1400 dan 2800 rpm selama 10 men it, bahan pengeruh masih stabil. Penyimpanan bahan pengeruh pada suhu ruang juga menunjukkan bahwa BTP ini stabil selama lebih dari 12 minggu. Pengkajian keamanan pangan bahan pengeruh melalui pengujian toksisitas akut pada tikus Sprague Dawley menunjukkan bahwa ni!ai LDso bahan pengeruh 5.00-7.21 g/kg sehingga dapat dikategorikan sebagai praktis nontoksik.