Show simple item record

Clean and healthy behaviour, parenting pattern, nutritional status, and health status of toddlers around the area program of Warung Anak Sehat (WAS) in Sukabumi Regency.

dc.contributor.advisorRoosita,Katrin
dc.contributor.authorErsiyoma, Erida
dc.date.accessioned2012-05-04T06:10:37Z
dc.date.available2012-05-04T06:10:37Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54382
dc.description.abstractThe objective of this study was to analyze the nutritional knowledge, clean and healthy behavior, parenting pattern (eating and health), nutritional status, and health status of toddlers around the area program of Warung Anak Sehat (WAS). The study was conducted on June through October 2011, in five districts of Sukabumi Regency. The cross sectional study design was used and 79 samples were recruited. Most of the toddler mother„s have a moderate (fair) nutrition knowledge and clean (72.2%) and healthy behaviour (70.9%). The availability of physical facilities of house such as ventilation, trash, clean water, and floors relatively are good, but their availability of water waste disposal facility is relatively bad. The parenting pattern (Eating and health) is moderate. Prevalence of underweight toddlers is 11.4%, stunting is 46.8%, and wasting is 6.3%. The score of health status is mostly high, and the diseases that most frequently affected were cold, fever, cough. There is no correlation between the clean and healthy lifestyle behavior and parenting pattern with nutritional status, but there is a significant correlation between the availability of physical facilities with event of illnesses and the score of health status (p<0.05). Nutritional status (TB/U) is significantly correlated with nutrition knowledge, meanwhile, nutritional status (TB/U) is significatly correlated with the score of health status.en
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola asuh makan dan kesehatan, status gizi, dan status kesehatan anak balita di wilayah program WAS Kabupaten Sukabumi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain: (1) menilai pengetahuan gizi dan kesehatan dari ibu yang memiliki anak balita; (2) mengetahui ketersediaan sarana fisik yang menunjang PHBS; (3) menganalisis pola asuh makan dan pola asuh kesehatan yang diberikan oleh ibu anak balita; (4) menilai status gizi dan status kesehatan anak balita; (5) menganalisis hubungan PHBS dan pola asuh dengan status gizi anak balita; dan (6) menganalisis hubungan ketersediaan sarana fisik dengan status kesehatan anak balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study, yang dilakukan di lima (5) kecamatan yang terkena program WAS di Kabupaten Sukabumi, yaitu Kecamatan Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kecamatan Warung Kiara, Kecamatan Kebon Pedes, dan Kecamatan Cicurug. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2011. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah anak usia balita (berusia 1-5 tahun) yang berdomosili dekat WAS dan memiliki akses terhadap WAS. Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari anak balita yang terpilih sebagai contoh dalam penelitian. Jumlah populasi adalah 793 balita, dari 14 Posyandu di 14 Warung Anak Sehat. Penarikan contoh dilakukan dengan cara stratified random sampling dari data anak balita di semua Posyandu. Besarnya contoh untuk masing-masing Posyandu proporsional, sesuai dengan ratio jumlah anak balita terhadap seluruh jumlah anak balita di posyandu yang berada disekitar WAS. Total jumlah contoh berdasarkan hasil perhitungan adalah 80 orang, namun terdapat satu contoh yang memiliki data tidak lengkap, sehingga contoh yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini menjadi 79 anak balita. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilaksanakan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi langsung. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak balita dan keluarganya, pengetahuan gizi dan kesehatan dari ibu yang memiliki anak balita, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), ketersediaan sarana fisik, pola asuh makan dan kesehatan yang diberikan ibu anak balita, status gizi, dan status kesehatan anak balita. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data anak balita dari Posyandu, Kartu Menuju Sehat (KMS), dan profil lokasi penelitian. Data berat badan dan tinggi badan diperoleh dari hasil penimbangan yang dilakukan oleh kader posyandu yang telah ditulis dalam KMS anak balita. Namun, bagi anak balita yang tidak memiliki data tinggi badan, maka dilakukan pengukuran tinggi badan oleh tim yang melakukan pengambilan data di lapang. Data berat badan, tinggi badan, dan umur diolah menggunakan baku WHO dan dihitung berdasarkan Z-skor sehingga diperoleh data status gizi balita. Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan diolah dengan bantuan program software Microsoft Excell 2007 dan SPSS 17 for Windows. Pengolahan data meliputi beberapa tahap diantaranya pengeditan, pengkodean, entri, dan analisis. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensia (Pearson Correlation dan Regresi Linear Berganda). Sebagian besar ibu dari anak usia balita memiliki tingkat pengetahuan gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kategori sedang, dengan persentase masing-masing 72.2% dan 70.9%. Ketersediaan sarana fisik seperti ventilasi, tempat sampah, sumber air bersih, dan lantai rumah sudah baik, namun untuk ketersediaan sarana pembuangan air limbah masih kurang, karena masih banyak limbah rumah tangga yang langsung dialirkan ke sungai, kali, kolam dan tempat lain. Pengetahuan gizi ibu tidak berkorelasi signifikan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pola asuh makan dan kesehatan, sebagian besar termasuk kategori sedang (59.5% dan 48.1%). Antara pola asuh dengan pengetahuan gizi juga tidak berkorelasi signifikan. Prevalensi anak balita gizi kurang menurut indeks BB/U sebesar 11.4%, menurut TB/U 46.8% termasuk pendek (stunting), dan menurut indeks BB/TB 6.3% kurus (wasting). Prevalensi anak balita pendek yang lebih dari empat puluh persen menandakan masalah gizi yang tergolong tinggi. Sebagian besar anak balita (55.7%) pernah mengalami sakit selama dua minggu terakhir pengumpulan data. Skor status kesehatan anak balita sebagian besar (70.9%) termasuk kategori tinggi. Jenis penyakit yang banyak dialami balita selama dua minggu terakhir adalah pilek (54.5%), demam (45.5%), dan batuk (40.9%). Ketersediaan sarana fisik penunjang PHBS memiliki korelasi signifikan dengan kejadian sakit dan skor status kesehatan balita. Status gizi anak balita (TB/U) dipengaruhi oleh pengetahuan gizi ibu, dan status gizi anak balita (BB/TB) dipebgaruhi oleh status kesehatan skor status kesehatan.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectNutrition statusen
dc.subjecthealth statusen
dc.subjectcleanen
dc.subjecthealthy behavior (PHBS)en
dc.subjecttoddlersen
dc.titlePerilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pola Asuh, Status Gizi, dan Status Kesehatan Anak Balita di Wilayah Program Warung Anak Sehat (WAS) Kabupaten Sukabumi.en
dc.titleClean and healthy behaviour, parenting pattern, nutritional status, and health status of toddlers around the area program of Warung Anak Sehat (WAS) in Sukabumi Regency.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record