Studi tentang Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, Status Gizi dan Body Image Remaja Putri yang BerstatusGizi Normal dan Gemuk/Obes di SMA Budi Mulia Bogor
Study of Nutrition Knowledge, Eating Habits, Physical Activity,Nutritional Status and Body Image of Normal and Overweight/Obese FemaleAdolescent at SMA Budi Mulia Bogo
Abstract
Objectives of this research were to analyze of nutrition knowledge, eatinghabits, physical activity, nutritional status and body image of normal andoverweight/obese female adolescent at SMA Budi Mulia Bogor. Number ofsample was 35 normal and 25 overweight/obese female students aged 15-18years old. Body image was measured using Stunkard (1983) figures consist of 9pictures representing body shape from very thin to fat. The socio-economicbackground of subjects was relatively not different between normal femaleadolescent and overweight/obese. The results of this study shows that the levelof nutrition knowledge was fair (56.7%). Most of the energy (83.3%) and protein(65%) adequacy level samples were categorized as highly deficit. As many as67% of samples had positive perception of body image. The normal femaleadolescent had more negative perceptions of body image than overweight/obesefemale adolescent. Nutritional status correlated significantly with physical activity(r= -0.280; p= 0.030) and body image (r= 0.387; p= 0.002). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengetahuangizi, kebiasaan makan, aktivitas fisik, status gizi dan body image remaja putriyang berstatus gizi normal dan gemuk/obes di SMA Budi Mulia Bogor. Secarakhusus penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui karakteristik (umur,pendidikan, pengetahuan gizi) remaja putri yang berstatus gizi normal dangemuk/obes, 2) mengetahui karakteristik keluarga remaja putri yang berstatusgizi normal dan gemuk/obesitas, 3) mempelajari pengetahuan gizi, kebiasaanmakan dan aktivitas fisik dan persepsi body image remaja putri yang berstatusgizi normal dan gemuk/obes, 4) menganalisis perbedaan antara pengetahuangizi, body image, kebiasaan makan dan aktivitas fisik pada remaja putri yangberstatus gizi normal dan gemuk/obes, 5) menganalisis hubungan antara statusgizi remaja putri dengan pengetahuan gizi, kebiasaan makan, aktivitas fisik danbody image remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukandi SMA Budi Mulia Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive.Pengumpulan data primer dilakukan selama bulan September hingga November2011. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah remaja putri, berusia 15-18tahun, tidak dalam keadaan sakit, memiliki status gizi normal dan gemukberdasarkan hasil pengukuran IMT/U dan bersedia untuk dijadikan sampel dalampenelitian. Penelitian ini diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggibadan remaja untuk mengetahui jumlah remaja putri SMA yang memiliki statusgizi normal dan gemuk/obes yang selanjutnya diberi kuesioner penelitian. Jumlahcontoh untuk remaja status gizi normal sebanyak 35 orang dan jumlah contohuntuk remaja yang berstatus gizi gemuk/obes sebanyak 25 orang. Data yangdiperoleh dari kuesioner diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensiastatistik dengan menggunakan alat bantu program komputer Microsoft Excell danSPSS for Windows versi 16.0. Untuk mengetahui hubungan antar variabeldigunakan uji korelasi Pearson dan Rank Spearman. Sebagian besar (78.3%) remaja putri berusia 16 tahun. Sebagian besar(92%) remaja putri berasal dari daerah Bogor. Besar keluarga kedua kelompokremaja putri merupakan keluarga kecil (58.3%) dan sedang (41.7%). Sebagianbesar orangtua remaja putri (50%) bekerja sebagai pegawai swasta. Hanya13.3% orangtua dari remaja putri bekerja sebagai PNS. Sebagian besar remajaputri memiliki orangtua dengan tingkat pendidikan terakhir SMA (43.3%) danperguruan tinggi (48.3%). Terdapat orangtua yang memiliki tingkat pendidikanterakhir hanya sampai SD (1.7%). Sebesar 23.3% orangtua remaja putri memilikipendapatan perbulan >Rp 5 000 000. Terdapat 8.3% remaja putri yang memilikiorangtua dengan pendapatan perbulan <Rp 2 000 000. Sebagian besar (56.7%) remaja putri memiliki tingkat pengetahuansedang dan 41.7% remaja putri memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Namun,masih terdapat 1.7% remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan gizi yangkurang pada remaja putri yang berstatus gizi normal. Sebagian besar (70%)remaja putri memiliki skor kebiasaan makan yang termasuk dalam kategorirendah dengan rata-rata skor keseluruhan sebesar 51.7 dengan standar deviasi12.2. Sebagian besar (53.3%) remaja putri terbiasa makan dengan frekuensi 3-4 iv kali/hari dan sisanya sebesar 46.7% terbiasa makan dengan frekuensi 1-2kali/hari. Sebagian besar (55%) remaja putri terbiasa melakukan sarapansebelum berangkat sekolah. Sebagian besar (81.7%) remaja putri menyatakansuka mengonsumsi sayur dan sebagian besar (98.3%) remaja putri menyukaibuah. Lebih dari separuh tingkat kecukupan energi dan protein remaja putritergolong defisit tingkat berat, hal ini karena sebagian besar remaja putri memilikikonsumsi pangan yang kurang baik. Sebagian besar remaja putri (88.3%) memiliki tingkat aktivitas fisik yangsangat ringan. Hal ini dikarenakan aktivitas remaja putri sebagian besardihabiskan untuk sekolah dan tidur yang merupakan rutinitas serta sebagianbesar remaja putri mengaku hanya berolahraga ketika sedang mendapat matapelajaran olahraga. Remaja putri sebagian kecil mengetahui tentang body imagedan sebagian besar menyatakan bahwa merasa cukup penting untukmemperhatikan bentuk tubuh. Sebagian besar memiliki persepsi body imageyang positif atau remaja putri memiliki penilaian terhadap bentuk tubuh yangsesuai dengan status gizinya. Hanya sebagian kecil remaja putri mengakumelakukan upaya pencapaian tubuh ideal dengan melakukan diet. Hasil uji tmenunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara usia, besar keluarga,pekerjaan orangtua, pendidikan orangtua dan tingkat pengetahuan gizi remajaputri yang berstatus gizi normal dan gemuk/obes (p>0.05). Berdasarkan uji korelasi Spearmen, terdapat hubungan yang signifikanantara status gizi dengan aktivitas fisik (r= -0.280; p= 0.030). Hal ini bermakna,walaupun status gizi remaja putri baik akan tetapi remaja putri tidakmeningkatkan aktivitas fisiknya. Terdapat hubungan yang signifikan antara statusgizi dengan body image (r= 0.387; p= 0.002), hal ini berarti bahwa semakin positifbody image yang dimiliki remaja putri belum tentu semakin baik status gizinya. Berdasarkan uji korelasi Pearson, tidak terdapat hubungan yangsignifikan antara status gizi dengan kebiasaan makan (r= 0.034; p= 0.794), hal inimenunjukkan bahwa semakin baik kebiasaan makan remaja putri belum tenturemaja putri memiliki status gizi yang baik (normal). Tidak terdapat hubunganyang signifikan antara status gizi dengan pengetahuan gizi remaja putri (r=0.043; p= 0.747), hal ini menunjukkan bahwa semakin baik status gizi remajaputri belum tentu pengetahuan gizi remaja putri semakin baik. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya remaja putri memilikipersepsi body image yang positif sehingga tidak melakukan diet-diet ketat yangmenyebabkan defisiensi energi dan zat-zat gizi. Selain itu kebiasaan makanremaja putri juga perlu diperbaiki terutama dalam hal frekuensi makan dan mealskipping. Khomsan,Ali
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]