Show simple item record

dc.contributor.advisorSoedharma, Dedi
dc.contributor.advisorSubhan, Beginer
dc.contributor.authorMaulana, Agus
dc.date.accessioned2012-04-20T01:42:36Z
dc.date.available2012-04-20T01:42:36Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54258
dc.description.abstractPerkembangan industri pada saat ini menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah pencemaran. Pencemaran dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan makanan. Radikal bebas berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain penyakit jantung koroner, penuaan dini, kanker, dan penyakit lainnya. Radikal bebas dapat dicegah dengan senyawa antioksidan. Salah satu senyawa antioksidan adalah golongan karetonoid yang mana senyawa tersebut merupakan penyusun pigmen pada rumput laut. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan September hingga Oktober 2011. Pengambilan sampel dilakukan di Pulau Panjang, Banten. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Biofarmaka, LPPM, IPB, Laboratorium Bahan Organik, Departemen Kimia, IPB, dan Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Teknologi Hasil Perairan, IPB. Analisis proksimat meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat. Ekstraksi menggunakan ekstraksi tunggal dengan menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Heksana p.a untuk pelarut nonpolar, etil asetat p.a untuk pelarut semipolar, dan metanol p.a untuk pelarut polar. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan nilai IC50 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linear. Vitamin C digunakan sebagai pembanding. Kadar air rumput laut Euchema spinosum sebesar 84,47%, kadar abu sebesar 6,12%, kadar protein sebesar 1,12%, kadar lemak sebesar 0,39% dan kadar karbohidrat sebesar 7,90%. Pelarut metanol p.a menghasilkan berat ekstrak yang tertinggi yaitu sebesar 1,2604 gram, kemudian pelarut etil asetat p.a sebesar 0,0405 gram dan pelarut heksana p.a sebesar 0,0180 gram. Rendemen tertinggi terdapat pada pelarut metanol p.a yaitu 1,2604%, kemudian pelarut etil asetat p.a sebesar 0,1622% dan pelarut heksana p.a sebesar 0,0072%. Pengenceran pelarut heksana p.a yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, dan 125 ppm. Konsentrasi 1000 ppm memiliki persen inhibisi (%) tertinggi sebesar 14,55% dan terendah dengan konsentrasi 125 ppm sebesar 4,16%. Pengenceran pelarut etil asetat p.a yaitu 10000 ppm, 5000 ppm, 2500 ppm, dan 1250 ppm. Konsentrasi 10000 ppm memiliki persen inhibisi (%) tertinggi sebesar 49,22% dan terendah pada konsentrasi 1250 ppm sebesar 13,76%. Pengenceran pelarut metanol p.a yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, dan 125 ppm. Konsentrasi 1000 ppm memiliki persen inhibisi (%) tertinggi sebesar 13,05% dan terendah pada konsentrasi 125 ppm sebesar 1,33%. Nilai IC50 pada pelarut heksana p.a sebesar 4199,54 ppm, pelarut etil asetat p.a sebesar 13153,33 ppm, pelarut metanol p.a sebesar 3315,60 ppm, dan vitamin C sebesar 1,94 ppm. Aktivitas antioksidan rumput laut Euchema spinosum dari masing-masing pelarut tergolong sangat lemah dan vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAktivitas Antioksidan Rumput Laut Euchema SPINOSUMen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record