Show simple item record

dc.contributor.advisorNawangsih, Abdjad Asih
dc.contributor.authorParida, Ida
dc.date.accessioned2012-04-12T08:27:16Z
dc.date.available2012-04-12T08:27:16Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54126
dc.description.abstractSiderofor merupakan senyawa pengelat besi (Fe) yang dapat memfasilitasi transfer Fe dari lingkungan menjadi tersedia bagi tanaman. Senyawa ini diketahui berperan dalam mekanisme pengendalian bakteri patogen tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelimpahan bakteri penghasil siderofor pada rizosfer tomat, mendapatkan isolat bakteri penghasil siderofor yang potensial sebagai agens antagonis terhadap Ralstonia solanacearum pada tomat, dan mengetahui karakter bakteri tersebut. Bakteri penghasil siderofor yang digunakan dalam penelitian ini diisolasi dari perakaran tanaman tomat sehat pada lahan yang terinfestasi R. solanacearum di wilayah Cipanas dan Lembang, Jawa Barat. Isolat bakteri penghasil siderofor diuji kemampuan antagonismenya terhadap bakteri patogen R. solanacearum, kemudian masing-masing isolat yang potensial sebagai agens antagonis diamati karakternya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan populasi bakteri penghasil siderofor di Cipanas dan Lembang tidak berbeda nyata. Populasi bakteri penghasil siderofor di daerah Lembang sebanyak 5,333 x 107 cfu/gram dan populasi bakteri penghasil siderofor di daerah Cipanas sebanyak 1,977 x 107 cfu/gram. Isolat bakteri penghasil siderofor yang memiliki kemampuan antagonisme terhadap R. solanacearum secara in vitro adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Cp3E, Lb1A, Lb1C, dan Lb1L. Isolat yang mampu memproduksi senyawa fluoresens adalah Cp2B dan Lb1A. Isolat yang termasuk kelompok Gram positif adalah Lb1C dan yang termasuk Gram negatif adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Cp3E, Lb1A dan Lb1L. Isolat yang mampu melarutkan fosfat adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Lb1A, Lb1C, dan Lb1L. Isolat yang tahan terhadap perlakuan suhu sampai 80 oC adalah Cp1C, Cp2D, Lb1C, dan Lb1L. Isolat bakteri penghasil siderofor tidak berpengaruh nyata terhadap persentase peningkatan daya kecambah tanaman tomat. Isolat Cp1C memiliki rata-rata persentase peningkatan nilai AUHPGC (area under height of plant growth curve) paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain untuk varietas Ratna. Isolat bakteri penghasil siderofor tidak berpengaruh nyata terhadap persentase peningkatan bobot basah dan bobot kering tanaman tomat. Isolat Lb1L berpengaruh terhadap persentase penurunan kadar air tanaman tomat varietas Arthaloka dan Ratna.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleSeleksi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Siderofor sebagai Agens Antagonis Ralstonia solanacearum pada Tomaten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record