| dc.description.abstract | Zat pengatur tumbuh Difenokonazol merupakan golongan Triazol yaitu salah satu zat penghambat tumbuh.Zat penghambat tumbuh mempunyai pengaruh biologis lain disamping menghambat perpanjangan batang yaitu meningkatkan klorofil daun sehingga daun berwarna hijau tua, mendorong pembungaan pada beberapa tanaman tertentu dan menghambat senesen. Zat pengatur tumbuh Ziram merupakan golongan Auksin. Auksin berfungsi membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan,baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Zat pengatur tumbuh sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangansuatu tanaman. Dalam pertanian modern ZPT digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Difenokonazol dan Ziram terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Penelitian inidilaksanakan pada bulan November 2010 hingga Maret 2011 di Kebun Percobaan Sawah Baru,University Farm, Departemen Agronomi dan Hortikutura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitiaan ini menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Terdapat 13 perlakuanyaitu P0 (kontrol), P1 (Difenokonazol 150 ml/ha), P2 (Difenokonazol 300 ml/ha), P3 (Difenokonazol 450 ml/ha), P4 Difenokonazol 600 ml/ha), P5 (Ziram 0.75 kg/ha), P6 (Ziram 1.5 kg/ha), P7 (Ziram 3kg/ha), P8 (Ziram 4.5 kg/ha), P9 (Ziram 3 kg/ha ), P10 (Ziram6 kg/ha), P11 (Ziram9 kg/ha), P12 (Ziram 12 kg/ha ).Aplikasi Difenokonazol disemprot ketajuk pada saat 7,14,21,28, dan 90 HST sedangkan aplikasi ziram ada yang disemprot ketajuk ii pada saat 50 dan 65 HST (P5-P8) dan di tabur pada saat 1,4, dan 6 MST (P9-P12). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 39 satuaan percobaan. Petak satuan percobaan berukuran 5m x 5m. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan maka dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Seluruh perlakuan menghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan, bagan warna daun,komponen hasil, dan hasil tanaman yang tidak berbeda nyata.Hal ini diduga karena pengaruh cuaca maupun waktu aplikasi yang tidak sesuai yaitu pemberiaan golongan Triazolseharusnya pada masa reproduktif dan golongan Auksin pada saat pertumbuhan vegetatif. Terdapat peningkatan hasil per ha pada setiap perlakuan meskipun secara umum tidak berbeda nyata secara statistik. Pada perlakuanZiram 4.5 kg/ha (P8) merupakan perlakuan yang menghasilkan produktivitas padi tertinggi yaitu 7.17 ton/ha. PerlakuanDifenokonazol mengahasilkan produktivitas 5.89-6.64 ton/ha dan Ziram 5.38-7.17 ton/ha sedangkan kontrol 5.63 ton/ha. Walaupun tidak berbeda nyata secara statistik tetapi terdapat peningkatan hasil yang cukup berarti secara agronomi. Pada dosis rendah perlakuan Ziram yang ditabur ketanah tidak efektif hal ini diduga karena ada kemungkinan ZPT tersebut tidak seluruhnya diserap oleh tanaman atau ada kehilangan pada saat aplikasi yang terbawa oleh air. Terdapat peningkatan hasil GKG per ha pada setiap perlakuan meskipun secara umum tidak berbeda nyata secara statistik Peningkatan hasil paling kecil pada perlakuan Difenokonazol sekitar 260 kg/ha sedangkan peningkatan tertinggi mencapai sekitar 1 ton/ha.Peningkatan hasil untuk perlakuanDifenokonazol berkisar 4.42- 15.21%.Pada perlakuan ZPT Ziram umumnya terjadi peningkatan hasil kecuali perlakuan6 kg/ha (P10). Selain perlakuan P10 tersebut, aplikasi ZPT Ziram meningkatkan hasil sekitar 0.5-1.5 ton/ha. Peningkatan hasil untuk perlakuan Ziram berkisar8 - 21.48% dan penurunan hasil pada perlakuanZiram 6 kg/ha (P10) adalah 4.64%. | en |