Tekno ekonomi kapal gillnet di Kalibaru dan Muara Angke Jakarta Utara

View/ Open
Date
2010Author
Iskandar, Budhi H.
Sobari, Moch. Prihatna
Kalyana, Lusi A.
Metadata
Show full item recordAbstract
Lebih dari 90% kapal penangkap di Indonesia beroperasi di perairan pantai. Sebagian besar kapal tersebut dibangun pada galangan kapal tradisional. Aspek tekno ekonomi merupakan aspek yang penting dalam membangun suatu kapal ikan. Aspek teknik meliputi pembangunan kapal, yang dimulai dari proses desain, kemudian dilakukan pembangunan konstruksi kapal sampai kapal tersebut dapat dioperasikan. Aspek ekonomi terkait dengan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk membuat kapal. Pemilihan Kalibaru dan Muara Angke sebagai lokasi penelitian karena lokasi tersebut memiliki galangan kapal yang selama ini telah banyak memproduksi kapal ikan berbahan baku kayu, namun analisis tekno ekonomi yang digunakan masih sederhana. Pada penelitian ini terdapat 2 kapal gillnet yang diteliti. Hasil pengukuran di lapangan didapatkan ukuran dimensi utama untuk kapal gillnet di Kalibaru, yaitu panjang total (LOA) 20 m; lebar (B) 5,5 m dan dalam (D) 2 m. Kapal gillnet di Muara Angke memiliki ukuran dimensi utama yaitu panjang total (LOA) 14 m, lebar (B) 3,5 m dan dalam (D) 1,6 m. Ukuran balok-balok konstruksi yang digunakan umumnya masih dibawah ukuran yang disyaratkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Biaya produksi kapal gillnet Kalibaru sebesar Rp86.404.000 dan biaya produksi untuk kapal gillnet Muara Angke sebesar Rp39.095.000. Biaya per CUNO untuk kapal gillnet Kalibaru sebesar