View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Kloning embrio dengan pembuatan kembar identik melalui rekayasa embrio

      Thumbnail
      View/Open
      full text (449.2Kb)
      Abstract (60.51Kb)
      Date
      1999
      Author
      Boediono, Arief
      Rusiyantono, Y
      Djuwita, I
      Mohamad, K
      Godke, R.A
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian dilakukan untuk mengembangkan produksi embrio kambing melalui teknik fertilisasi in vitro serta produksi embrio kembar melalui metode bedah mikro. Produksi e mbrio secara in vitro dilakukan dengan melakukan fertilisasi oosit yang telah matang dengan spermatozoa yang diseleksi dengan metode swim up. Kultur in vitro untuk mencapai tahap blastosis dilakukan dalam medium CRIaa sampai hari kesembilan atau G1.2 sampai hari ketiga dan selanjutnya pada G2.2 sampai hari kesembilan pada suhu 38,50C dalam kondisi kadar oksigen yang rendah (O25%, CO25% dan N25%). Persentase embrio yang membelah tidak berbeda pada kedua sistem kultur, namun perkembangan selanjutnya mencapai tahap blastosis lebih baik (P<0.01) dalam media kultur G1.2 dilanjutkan dalam G2.2 (34,5%) dibandingkan dalam medium CR1aa (7,9%). Kloning embrio kambing tahap perkembangan morula dan blastosis dilakukan dengan metode bedah mikro pada embrio yang diproduksi melalui teknologi fertilisasi in vitro.Pemotongan embrio-,utuh dilakukan dengan metode sederhana tanpa menggunakan pipet holding dan pemotongan dilakukan menggunakan modiftkasi pisau silet. Teknik pemotongan embrio kambing tahap morula relatif lebih mudah daripada tahap blastosis karena orientasi yang lebih mudah. Namun demikian viabilitas embrio paruh pada kultur in vitro hasil pemotongan embrio tahap rnorula lebih rendah daripada embrio tahap blastosis. Keberhasilan pemotongan dengan orientasi ICM didapatkan tingkat keberhasilan yang tidak berbeda nyata (84,3% dan 91,8% masing­ masing untuk pemotongan embrio tahap morula dan blastosis).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53732
      Collections
      • Anatomy, Phisiology and Pharmacology [139]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository