Show simple item record

dc.contributor.advisorNoor, Erliza
dc.contributor.authorPratomo, Imam Nur
dc.date.accessioned2012-03-06T01:41:43Z
dc.date.available2012-03-06T01:41:43Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53636
dc.description.abstractSiklodekstrin merupakan salah satu jenis pati termodifikasi yang sangat dibutuhkan oleh industri-industri seperti industri pangan, industri kosmetik, dan industri farmasi. Siklodekstrin memiliki struktur molekul yang siklik berbentuk torus dengan bagian kulit luar struktur siklodekstrin bersifat hidrofilik sedangkan pada bagian dalam bersifat hidrofobik. Pati garut merupakan salah satu sumber pati yang cukup potensial di Indonesia karena umbi garut dapat dibududayakan dengan mudah. Selain itu juga karena pati garut belum termanfaatkan secara optimal sehingga pada penelitian ini digunakan pati garut sebagai bahan baku pembuatan siklodekstrin. Siklodekstrin berbahan baku pati garut telah diproduksi namun masih dalam skala labaratorium. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikaji mengenai peningkatan skala produksi siklodekstrin pada skala 25 l dari pati garut. Pembuatan siklodekstrin ini, masih dalam skala pilot plant yang merupakan penjembatan antara laboratorium dengan skala besar atau pabrik. Penelitian ini betujuan untuk merancang reaktor produksi siklodekstrin skala 25 l, mengidentifikasi produk siklodekstrin yang dihasilkan, dan menghitung finansial usaha siklodekstrin dalam rangka komersialisasi produk siklodekstrin. Berdasarkan penelitian terdahulu telah diperoleh kondisi optimum dalam pembuatan siklodekstrin yakni penggunaan substrat 10% (b/v), proses likuifikasi dengan agitasi 200 rpm, suhu 900C, selama 120 menit, dan α-amilase sebanyak 200 unit/ 100g pati, lalu dilanjutkan proses siklisasi dengan putaran 200 rpm, suhu 600C, selama 240 menit dan menggunakan enzim CGTase sebanyak 100 unit/ 100g pati. Metode dalam penelitian ini dimulai dengan menganalisa proksimat pati garut sebagai bahan baku lalu memproduksi siklodekstrin dengan skala 5 l. Perancangan reaktor skala 25 l menggunakan metode pendekatan kesamaan geometris dan analisa dimensional. Adapun syarat untuk dilakukannya peningkatan skala adalah kesamaan sistem geometri, kesamaan bahan yang digunakan, dan kesamaan proporsi bahan. Setelah itu dilanjutkan dengan produksi siklodekstrin skala 25 l. Siklodekstrin yang dihasilkan dianalisis dan dibandingkan dengan siklodekstrin yang dihasilkan pada skala 5 l. Setelah itu, penelitian ini dilanjutkan dengan analisa finansial yang meliputi Break Even Point, Net Present Value, Internal Rate of Return, Net Benefit Cost Ratio, Payback Period, dan analisa sensitivitas. Kriteria-kriteria ini digunakan untuk melihat kelayakan industri secara finansial. Berdasarkan analisis proksimat pati garut memiliki kadar air 3,85%, kadar abu 0,24%, kadar serat 1,03%, kadar lemak 1,19%, kadar protein 0,98%, kadar pati 82,09%, kadar amilosa 21,64%, dan kadar amilopektin 77,25%. Hasil pengamatan peningkatan skala dari skala pilot menunjukkan bahwa efisiensi rendemen siklodekstrin yang dihasilkan lebih besar dimana pada skala 25 l rendemen siklodekstrin yang dihasilkan sebesar 72 g/L sedangkan rendemen siklodekstrin pada skala 5 l sebesar 71 g/L. Hasil ini menunjukkan bahwa skala pilot dapat mempertahankan tingkat produktivitas dan kualitas produksi siklodekstrin. Dalam proses produksi siklodekstrin, rendemen optimal diperoleh saat inkubasi likuifikasi selama 1,5 jam atau 90 menit dan inkubasi proses siklisasi selama 3 jam atau 180 menit. Secara umum, pada skala pilot menghasilkan siklodekstrin yang lebih besar dari skala laboratorium. Hasil perhitungan peningkatan skala dengan volume kerja reaktor 25 l yaitu tinggi tangki 323 mm, diameter impeller 200 mm, diameter tangki 370 mm, tinggi cairan 233 mm, densitas siklodekstrin 1,045 x 103 kg/m3, viskositas siklodekstrin 4 cP, kecepatan impeller 140 rpm, dan kebutuhan daya sebesar 7 x 10-7 Hp. Siklodekstrin yang dihasilkan dapat diidentifikasi komposisinya (α, β, ϒ) dengan menggunakan alat HPLC. Hasil analisis HPLC berupa grafik yang berisikan lama waktu dan juga jumlah zat yang terkandung (luas area). Dari analisis HPLC dapat diketahui bahwa siklodekstrin yang dihasilkan dengan menggunakan reaktor 25 l terdiri dari 39,27 % α-siklodekstrin dan 32,05 % β- siklodekstrin. Selain itu juga terdapat ulangan ke dua yakni siklodekstrin yang diproduksi terdiri dari 26,89 % α-siklodekstrin dan 44,13 % β-siklodekstrin. ϒ-siklodekstrin belum dapat terdeteksi disebabkan tidak ada standar untuk ϒ-siklodekstrin sehingga sementara ini baru dapat dilakukan analisis terhadap α dan β-siklodekstrin. Kajian terhadap keadaan dan prospek suatu pabrik dilakukan atas aspek-aspek tertentu, yaitu aspek teknis, aspek manajerial dan administratif, aspek organisasi, aspek pemasaran, aspek finansial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek legalitas, dan aspek sosial dan ekonomi. Aspek-aspek tersebut biasanya dianalisis dengan teknik-teknik tertentu dengan mempertimbangkan manfaat bagi indutri tersebut. Dalam penelitian ini hanya akan dikaji mengenai aspek finansial. Oleh karena itu akan lebih dititikberatkan pada finansial pembuatan usaha siklodekstrin. Tujuan menganalisa aspek finansial adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Analisis kelayakan finansial proses produksi siklodekstrin dengan reaktor skala 25 l menghasilkan IRR 24 %, BEP 101,7 kg siklodekstrin atau Rp 14.242.928, NPV(14 %) Rp 5.570.161, PBP 2,74 tahun, dan Net B/C Ratio 1,26. Hasil ini menunjukkan bahwa industri siklodekstrin dengan skala 25 l layak secara finansial untuk dilaksanakan. Selain itu, dalam perhitungan analisis kalayakan finansial juga dilakukan analisis sensitivitas. Berdasarkan perhitungan, analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya variabel sebanyak 3% belum berpengaruh terhadap kelayakan usaha, sedangkan perubahan biaya variabel sebesar 10% mengakibatkan usaha ini tidak layak dilaksanakan. Penurunan pendapatan juga merupakan faktor yang mempengaruhi sensitivitas usaha siklodekstrin. Penurunan pendapatan sebesar 5% dan 6% belum mengakibatkan usaha ini dikatakan tidak layak, namun penurunan pendapatan sebesar 6% merupakan batas minimum layak atau tidaknya usaha siklodekstrin ini.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectarrowroot starchen
dc.subjectcyclodextrinen
dc.subjectscale-upen
dc.titlePeningkatan Skala Produksi Siklodekstrin Dari Pati Garuten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record