Pengujian Toleransi Genotipe Padi (Oryza SATIVA L.) Terhadap Salinitas Pada Stadia Perkecambahan
Testing of Salinity Tolerance for Rice (Oryza sativa L.) Genotype at Germination Stage
Abstract
The objective of the research was to find out a simple, fast and inexpensive method for testing salt tolerant of rice genotypes at germination stage. The experiment was conducted at the Laboratory of Seed Science and Technology, Bogor Agricultural University and the Experimental Station of Rice Research at Muara, Bogor from june 2010 until january 2011. Germinating seed on strawpaper in UKDdp method with 4000 ppm NaCl for 2 weeks was the best method for differentiating the tolerant varieties from the susceptible at the laboratory condition. The method is easily applicated, takes a short times and efficient in space. A total 40 rice genotypes were then tested for salinity tolerance by the method and standard method. In the standard method, two week old seedling were transplanted to soil medium salinized with 4000 ppm NaCl for 6 weeks at the greenhouse. Dead leaf percentage variable could differentiate 7 toleran rice genotypes, 19 moderately tolerant genotypes, 14 moderately susceptible genotypes, and 4 susceptible. Lalan was the most tolerant genotype to salin condition, followed consecutively by B11844-MR-23-4-6, B13133-9-MR-3-KY-2, and B13136-3-MR-1-KY-5. Low correlation coefficient between salinity tolerance variable in the laboratory and in the greenhouse, might be caused by different growth stage. Tujuan utama penelitian adalah untuk mendapatkan metode pengujian toleransi tanaman padi pada cekaman salinitas yang cepat dan mudah pada stadia perkecambahan serta menyeleksi genotipe padi yang toleran terhadap salinitas. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Instalasi Penelitian Tanaman Padi Muara, Bogor dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang berlangsung dari bulan Juni 2010 sampai Januari 2011. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan utama, yaitu percobaan di laboratorium dan percobaan di rumah kaca. Percobaan di laboratorium terdiri atas tiga tahap yaitu: (1) uji pendahuluan untuk mendapatkan lima metode yang berpotensi dalam pengujian toleransi salinitas padi, (2) pengujian untuk memilih satu metode uji terbaik diantara lima metode berpotensi dari media kertas dan media padat, (3) pengujian toleransi terhadap salinitas 40 genotipe padi pada satu metode uji yang terpilih. Percobaan (1) dilakukan dengan menggunakan media arang sekam, cocopeat, humus daun bambu, arang sekam + cocopeat, arang sekam + humus daun bambu, cocopeat + humus daun bambu, serta kertas merang. Konsentrasi NaCl yang digunakan sebesar 0, 3 000, 4 000, 5 000, 6 000, 7 000, 8 000, 9 000 dan 10 000 ppm. Lima metode terbaik dipilih berdasarkan hasil uji t dan selisih antara varietas toleran dan peka. Percobaan (2) menggunakan media arang sekam + cocopeat dengan konsentrasi NaCl 4 000 dan 5 000 ppm, arang sekam 9 000 ppm NaCl, cocopeat 3 000 dan 4 000 ppm NaCl serta media kertas merang dengan konsentrasi 4 000, 5 000, 6 000, 7 000 dan 8 000 ppm NaCl. Metode pengujian tersebut merupakan metode terpilih yang dapat membedakan varietas toleran dan peka dari percobaan (1). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah metode pengujian dan faktor kedua adalah varietas. Varietas toleran yang digunakan adalah Pokali dan Lalan serta IR64 dan Ciherang sebagai varietas peka. Hasil percobaan (2) di laboratorium menunjukkan bahwa metode kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm NaCl merupakan metode terpilih yang dapat membedakan antara varietas peka dengan varietas toleran. Metode terpilih ini juga mudah dalam aplikasi serta tidak membutuhkan ruang pengujian yang luas. Metode ini selanjutnya digunakan pada percobaan (3) untuk menguji 40 genotipe padi. Rancangan percobaan (3) menggunakan RKLT dengan satu faktor, yaitu genotipe padi. Percobaan di rumah kaca bertujuan untuk mengetahui toleransi salinitas 40 genotipe padi melalui metode standar di rumah kaca pada media tanah dengan menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi 4000 ppm serta untuk melihat korelasinya dengan pengujian di laboratorium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RKLT dengan satu faktor yaitu genotipe padi. Bibit padi yang digunakan berumur dua minggu dan ditanam di rumah kaca hingga berumur 8 minggu. Penentuan tingkat toleransi genotipe padi didasarkan pada peubah persentase daun mati di rumah kaca. Genotipe padi yang diuji di rumah kaca berdasarkan hasil pengujian terbagi menjadi empat tingkat toleransi yaitu toleran (7 genotipe), cukup toleran (19 genotipe), cukup peka (14 genotipe) dan peka (4 genotipe). Varietas toleran Lalan memiliki nilai persentase daun mati terendah, yaitu sebesar 30.0 %, diikuti oleh genotipe B11844-MR-23-4-6 (34.1 %), B13133-9-MR-3-KY-2 (35.0 %), dan B13136-3-MR-1-KY-5 (38.3 %). Korelasi antara peubah di rumah kaca dengan peubah di laboratorium menunjukkan korelasi yang lemah. Peubah persentase daun mati di rumah kaca mempunyai nilai koefisien korelasi terbesar (-0.307) dengan peubah bobot kering tajuk di laboratorium. Hasil simulasi seleksi antara peubah bobot kering tajuk di laboratorium dengan persentase daun mati di rumah kaca menunjukkan bahwa penggunaan metode kertas merang dengan konsentrasi NaCl 4 000 ppm hanya menghasilkan kesesuaian sebesar 50 % pada intensitas seleksi 45 %.