Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis Guiinensis Jacq) Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Ppks)Marihat, Sumatera Utara
Processing of Oil Palm (Elaeis guiinensis Jacq.) Seed Bunch in Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, North Sumatera
Abstract
An internship and research activity was conducted in Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Marihat, North Sumatera started from February until July 2011. The main purpose of this internship and research is to improve knowledge, skills, experience about seed production and to research the seed viability based on seed place of palm oil fruit bunch. The primary data obtained by two things, there is participating in four SUS-BHT (Satuan Usaha Strategis - Bahan Tanaman) Divisions such as Breeding, Parent Tree, Seed Production and Quality Control. The second is a research program about tetrazolium viability and germinated seed test based on seed place in a fruit bunch. The processing of palm oil seed bunch consist of chopping, fermentation, fruit striping, peeling, breaking dormancy, and germinating . The conclusion of the research is the best part to make a good seed in a middle part of fruit bunch. Kegiatan magang dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Unit Usaha Marihat, Provinsi Sumatera Utara selama empat bulan empat belas hari dimulai tanggal 21 Februari 2011 sampai tanggal 5 Juli 2011. Tujuan magang ini adalah: (1) mempelajari aspek-aspek produksi benih, mulai dari penanganan tandan benih hingga menjadi kecambah, (2) melakukan analisis viabilitas tetrazolium benih kelapa sawit berdasarkan letak benih di dalam tandan, dan (3) melakukan analisis daya berkecambah benih kelapa sawit berdasarkan letak benih pada tandan. Selama melaksanakan magang, penulis mengikuti kegiatan di Divisi Pemuliaan, Divisi Pohon Induk, Divisi QC/QA, dan Divisi Produksi. Pemilihan tandan yang digunakan untuk pengamatan yaitu tandan-tandan jenis nigrescens dengan kelas fruitset A. Peubah yang diamati yaitu bobot tandan, diameter tandan, jumlah benih tiap spikelet tiap bagian. Pengujian viabilitas tetrazolium dan daya berkecambah menggunakan rancangan Split plot dua faktor. Faktor pertama adalah letak posisi benih terdiri atas sembilan perlakuan yaitu: 1/3 bagian atas (L1), 1/5 bagian atas (L2), 1/10 bagian atas (L3), 1/3 bagian tengah (L4), 3/5 bagian tengah (L5), 4/5 bagian tengah (L6), 1/3 bagian bawah (L7), 1/5 bagian bawah (L8) dan 1/10 bagian bawah (L9). Sedangkan faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari tiga varietas yaitu varietas Yangambi (09), Simalungun (SM-B) dan AVROS (05). Peubah yang diamati dalam pengujian ini yaitu kondisi umum benih, kondisi umum kecambah, kondisi inti benih dan embrio, persentase viabilitas tetrazolium, persentase daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, dan benih abnormal. Proses pengolahan tandan yang terdapat di PPKS terletak di Divisi Produksi. Alur proses pengolahan tandan yaitu penerimaan tandan, pencincangan, fermentasi, pemipilan, pengupasan, pengikisan, pelabelan, pematahan dormansi dan perkecambahan. Bagian utama tandan yang diuji secara keseluruhan yaitu bagian atas tandan yang diwakili oleh L1, L2 dan L3, bagian tengah yang diwakili oleh L3, L4 dan L5 serta bagian bawah yang diwakili oleh L6, L7 dan L8. Bagian atas tandan yaitu bagian yang meruncing sedangkan bagian bawah tandan merupakan bagian yang terdapat potongan stalk. Hasil pengujian viabilitas tetrazolium menunjukkan bahwa bagian tengah dengan letak L6 sebesar 67.78% merupakan bagian yang memiliki persentase viabilitas tertinggi dengan ditunjukkan banyaknya embrio berwarna merah tua, bagian yang memiliki persentase terendah berada pada bagian atas tandan dengan letak L3 sebesar 33.33%. Hasil pengujian daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum selama 35 hari memiliki pola yang tidak jauh berbeda dengan pengujian viabilitas tetrazolium, persentase daya berkecambah tertinggi pada tandan bagian tengah tandan dengan letak L4 sebesar 43.33% dan potensi tumbuh maksimum 48.89%, sedangkan bagian yang memiliki persentase daya kecambah terendah terletak pada bagian atas dengan letak L3 sebesar 25% dan potensi tumbuh maksimum sebesar 27.22%. Bagian terbaik dari tandan untuk dijadikan benih yaitu bagian tengah dari sisi viabilitas embrio, daya kecambah, jumlah buah terbentuk dan ukuran benih.