dc.description.abstract | Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman pangan penting sebagai sumber gizi protein nabati utama. Salah satu hama penting yang menyerang kedelai adalah kutudaun Aphis glycines Matsumura (Hemiptera: Aphididae). Mikoinsektisida L. lecanii telah ditunjukkan efektif terhadap beberapa hama kedelai, tetapi belum diteliti pengaruhnya terhadap kutudaun A. glycines. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari infektivitas cendawan entomopatogen L. lecanii untuk menekan perkembangan hama kutudaun kedelai A. glycines dan mempelajari produksi konidia cendawan L. lecanii yang ditumbuhkan pada media PDA, jagung, dan beras. Media PDA merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan cendawan L. lecanii karena menghasilkan kerapatan konidia tertinggi dan daya kecambah yang tinggi jika dibandingkan dengan media jagung dan beras. Cendawan L. lecanii dengan kerapatan konidia 109 ,108, 107, 106, 105 konidia/ml yang disemprotkan pada tubuh serangga mampu menginfeksi kutudaun kedelai A. glycines dan menyebabkan mortalitas pada kutudaun. Perbedaan kerapatan konidia L. lecanii yang digunakan berpengaruh terhadap tingkat mortalitas A. glycines. Semakin banyak atau rapat konidia yang digunakan, maka semakin cepat cendawan tersebut menginfeksi dan mematikan A. glycines. Selain itu, penyemprotan L. lecanii pada kutudaun kedelai A. glycines menyebabkan menurunnya jumlah anakan kutudaun yang dihasilkan. Dengan demikian, L. lecanii sebagai agens hayati A. glycines layak untuk dikembangkan lebih lanjut. | en |