Show simple item record

Valuasi ekonomi konversi lahan pertanian ke non pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri (studi kasus di Wilayah Sub-DAS Keduang Kabupaten Wonogiri)

dc.contributor.advisorSanim, Bunasor
dc.contributor.advisorSaefuddin, Asep
dc.contributor.advisorSitorus, Santun R.P.
dc.contributor.authorSutrisno, Joko
dc.date.accessioned2012-02-03T03:29:43Z
dc.date.available2012-02-03T03:29:43Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53173
dc.description.abstractmultifunctions of agriculture land use is loss, i.e. economic function, social function and environment function. Economic function consist of loss of crop production and loss of farmer’s income. Social function consist of loss of farmer’s job and Environment function consist of erosion and sedimentation mitigation and hidrology system mitigation. This research aim to know the level of land use changes in Keduang Sub-Watershed, to analysis the influences of land use changes to environment quality, especially the loss of agriculture land multifunctions, i.e. economic, social and environment functions, to know the loss of economic value of agriculture land multifunction due to land use changes and to analyse the policies goverment about land uses change, especially land use change in Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency. Research method which is used is descriptive. Research location is taken intentionally (purposive), that is Keduang Sub-Watershed with consideration that Keduang Sub-Watershed is the widest Sub-Watershed in Wonogiri Watershed with very high erosion danger index and closeness of high river stream also, so that have big generated erosion potency. Besides, from the number of precipitated sediment in Wonogiri Reservoir point, Keduang Sub-Watershed give the biggest contribution of other Sub- Watershed in Wonogiri Watershed. Data Types which are obtained are secondary data from Forestry Research and Development Agency, Surakarta, BPS of Wonogiri Regency and Agriculture Department of Wonogiri Regency. Method of analysis’s data which is used in this research is Universal Soil Loss Equation Method to predict the soil erosion. To calculate the value of economic and social function of agriculture land use multifunction used market price and to calculate the value of environment function, this research used Replacement Cost. Results of this research are: the level of land use change (since 1993 up to 2008) in Keduang Sub-Watershed is 297 hectare. The loss of economic value of multifunction agriculture land in Keduang Sub-Watershed is equal to Rp. 13,2 billion/year or Rp 44,5 million/hectare/year. The economic value of water is equal Rp 760 billion/year. The value consist of value of economic function is equal to Rp 3,7 billion/year, value of social function is equal to Rp 1,2 billion/year and value of environment function is equal to Rp 8,3 billion/yearen
dc.description.abstractPembangunan berkelanjutan memiliki tiga tujuan utama yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu : tujuan sosial (sosial obejective), tujuan ekonomi (economic objective), dan tujuan ekologi (ecological objective). Dengan demikian pembangunan berkelanjutan adalah upaya mensinkronkan, mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama terhadap tiga aspek, yaitu : aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek lingkungan hidup. Konversi lahan pertanian ke non pertanian akan berpengaruh pada kualitas lingkungan, akibat hilangnya manfaat multifungsi dari lahan pertanian tersebut, baik itu fungsi ekonomi, sosial maupun fungsi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui laju konversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub-DAS Keduang; (2) mengetahui dampak konversi lahan pertanian ke non pertanian terhadap kualitas lingkungan Sub DAS Keduang, karena hilangnya multifungsi lahan pertanian, baik fungsi ekonomi, sosial maupun lingkungan; (3) mengetahui nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang hilang akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub DAS Keduang; (4) mengetahui kebijakan pemerintah tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah DAS waduk, terutama berkaitan dengan isi kebijakan, implementasi kebijakan dan pengendalian kebijakan, dan (5) menyusun arahan kebijakan dan strategi pengelolaan DAS Waduk Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive), yaitu Sub DAS Keduang dengan pertimbangan bahwa Sub DAS Keduang merupakan Sub DAS yang terluas dibandingkan dengan Sub DAS yang lain di wilayah DAS Waduk Wonogiri dan merupakan Sub DAS yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya sedimentasi di Waduk Wonogiri. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari Balai Penelitian Kehutanan Surakarta, Dinas Pertanian kabupaten Wonogiri dan BPS Kabupaten Wonogiri. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk menghitung prediksi erosi dan metode harga pasar untuk menghitung nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai penghasil produksi pertanian dan penyedia lapangan kerja. Biaya Ganti (Replacement Cost) digunakan untuk menghitung nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai pengendali erosi dan pemelihara tata airid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectLand use changeen
dc.subjectAgriculture land multifunctionsen
dc.subjectEnvironment qualityen
dc.subjectEconomic valueen
dc.titleEconomic valuation of land use changes in Wonogiri Watershed (case study at Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency)en
dc.titleValuasi ekonomi konversi lahan pertanian ke non pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri (studi kasus di Wilayah Sub-DAS Keduang Kabupaten Wonogiri)id
dc.date.updatedAzizah 2013-01-23 Edit: advisor, keyword


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record