Show simple item record

Influence of Agribusiness Entrepreneurs Education to Entrepreneurial Competencies Santri in Beef Cattle Business (The Case of Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf, Desa Bulan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah).

dc.contributor.advisorFatchiya,Anna
dc.contributor.authorSholichah, Dewi Chalimatus
dc.date.accessioned2012-01-16T05:30:22Z
dc.date.available2012-01-16T05:30:22Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52925
dc.description.abstractEntrepreneurial competence of santri is his ability to carry out various business activities with a motivational tendency to become entrepreneurs. This study aimed to analyze the education system of agribusiness entrepreneurs at Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf, to identify characteristics of santri and agribusiness entrepreneurs education that related to santri entrepreneurial competencies in beef cattle business, and to analyze the relationship between characteristics of santri and education of agribusiness entrepreneurs with entrepreneurial competence of santri in the beef cattle business. This study used census research methods, the data were collected from 24 santri’s at Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf. The data collection used questionnaires, guiding interview, direct observation, and study of literatures related with entrepreneurial education system that applied in pesantren. The results showed that all variables of the characteristics of santris did not significantly positively relate with entrepreneurship competence of both technical and managerial. While on agribusiness entrepreneurship education, the variable of methods and educational facilities had a significant positive relationship with managerial entrepreneurial competence of santri. Therefore, pesantren have to improve the quality of educational facilities and methods in teaching and learning process, especially in their managerial.en
dc.description.abstractPembinaan santri-santri di pesantren saat ini sudah tidak menitikberatkan pada aspek ilmu agama. Pemberian keterampilan dan pelatihan wirausaha di pondok pesantren sudah mulai diterapkan. Hal ini tidak terlepas dari tujuan pondok pesantren yaitu memandirikan santri ketika mereka keluar dari pesantren baik secara agama maupun materi. Sebagian besar lulusan pesantren hanya mandiri di bidang agama, terbukti dari banyak lulusan pesantren lebih banyak menjadi tokoh agama di wilayahnya masing-masing. Pembelajaran wirausaha tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan pesantren yang mempunyai kompetensi wirausaha. Kompetensi wirausaha santri merupakan kemampuan santri dalam melaksanakan berbagai kegiatan usaha serta kecenderungan yang bersifat motivasional untuk menjadi pengusaha. Untuk itu, dibutuhkan lembaga yang mampu mendidik mereka dalam berwirausaha, yaitu Pondok Pesantren. Pondok pesantren saat ini telah menjadi pusat kegiatan pendidikan yang berhasil menanamkan semangat kemandirian kepada peserta didiknya, yaitu santri. Pengembangan pendidikan wirausaha di pesantren lebih menitikberatkan pada wirausaha agribisnis. Hal ini tidak terlepas dari potensi lokasi pesantren yang banyak berada di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pendidikan wirausaha agribisnis di Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman Bin Auf, mengidentifikasi karakteristik santri dan pendidikan wirausaha yang terkait kompetensi wirausaha santri dalam usaha sapi potong di Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman Bin Auf, dan menganalisis hubungan antara karakteristik santri dan pendidikan wirausaha agribisnis Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman Bin Auf dengan kompetensi wirausaha santri dalam usaha sapi potong. iv Metode penelitian ini menggunakan penelitian sensus, dengan mengambil data dari seluruh santri di Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf yang berjumlah 24 orang. Sedangkan informan dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive). Pengumpulan data menggunakan kuesioner, panduan pertanyaan, observasi, dan studi literatur terkait sistem pendidikan wirausaha yang diterapkan pesantren. Analisis hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel karakteristik santri tidak berhubungan positif yang signifikan dengan kompetensi wirausaha baik teknis maupun manajerial. Sedangkan pada variabel pendidikan wirausaha agribisnis, yaitu metode dan fasilitas pendidikan terdapat hubungan positif yang signifikan dengan kompetensi wirausaha santri pada manajerialnya. Oleh karena itu, pesantren harus meningkatkan kualitas metode pengajaran dengan memperbanyak praktek dan kualitas sumberdaya pengajar (guru-guru) serta meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan dalam proses belajar mengajar terutama pada bidang manajerialnya.
dc.subjectentrepreneurship educationen
dc.subjectagribusinessen
dc.subjectentrepreneurial competenciesen
dc.subjectsantrien
dc.subjectpesantrenen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Pendidikan Wirausaha Agribisnis terhadap Kompetensi Wirausaha Santri pada Usaha Sapi Potong (Kasus: Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf, Desa Bulan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah).en
dc.titleInfluence of Agribusiness Entrepreneurs Education to Entrepreneurial Competencies Santri in Beef Cattle Business (The Case of Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf, Desa Bulan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah).


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record