Pemisahan dan kristalisasi monoasil gliserol kaya asam lemak omega-3 limbah minyak ikan
Date
2011Author
Mahmud, Heri Risnayadi
Hariyadi, Purwiyatno
Komari
Budijanto, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Peran asam lemak omega-3 bagi kesehatan telah banyak diketahui. Salah satu sumber asam lemak omega-3 yang potensial di Indonesia asalam minyak ikan hasil pengolahaiVpengalengan (limbah minyak ikan, LMl). Kandungan asam lemak omega-3 LMl dapat ditingkatkan metalui reaksi butanolisis yang mengkonversi triasilgliserol menjadi 2- monoasilgliseral (2-MAG) yang dikatalisis oleh lipase spesifik sn-1,3 karena asam lemak omega-3 terdistribusi lebih banyak pada sn-2 asilgfiserol. Hasil reaksi tersebut kemudian dapat dipisahkan secara kromatografi untuk mengambil MAG kaya asam lemak omega-3 dan kristalisasi untuk menurunkan kandungan asam lemak jenuhnya. Hasil butanolisis minyak ikan netral (dengan kandungan total asam lemak omega-3 (TALO) 23,35%) selama 1 jam dalam reaktor fluidized-bed kontinyu adalah berupa campuran yang terdiri dari triasilgliserol (TAG) 6,69%, diasilgliserol (DAG) 17,22%, monoasilgliserol (MAG) 11,39%, butil ester (BE) 29,26%, butanol 28,45% dan komponen lain 6,99%. Hasil pemisahan dengan menggunakan Medium Pressure Liquid Chromatography (MPLC) menghasilkan minyak MAG dengan kemurnian MAG 93,21% dan recovery MAG 96,99%. Kandungan TALO minyak MAG adalah 42,68% (EPA 29,30% dan DHA 7,82%). Recovery TALO proses pemisahan tersebut adalah 36,98%. Hasil kristalisasi minyak MAG pada suhu -20°C, MAG yang terasilasi asam lemak jenuh dapat dipisahkan 44,51% dan kandungan TALO meningkat menjadi 46,26%. Dengan demikian proses butanolisis, pemisahan secara kromatografi dan kristalisasi dapat meningkatkan kandungan asam lemak omega-3 secara signifikan yaitu dari 23,35% menjadi 46,26%.