Show simple item record

The Effect of Probiotic on the Immunohistochemical Profile of Antioxidant Superoxide Dismutase (SOD) in the Kidney of Enteropathogenic E. coli (EPEC)

dc.contributor.advisorWresdiyati,Tutik
dc.contributor.authorWulandari, Kristina Dwi
dc.date.accessioned2011-12-12T02:05:22Z
dc.date.available2011-12-12T02:05:22Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52327
dc.description.abstractThe study was conducted to evaluate the effect of probiotic Lactobacillus fermentum and Lactobacillus plantarum on the immunohistochemical profile of antioxidant copper,zinc-superoxide dismutase (Cu,Zn-SOD) in the kidney of Enteropathogenic E. coli (EPEC) treated rats. A total of 90 male Sprague Dawley rats were used in this study. They were devided into 6 groups; (A) negative control group, (B) Lactobacillus plantarum treated group, (C) Lactobacillus fermentum treated group, (D) Lactobacillus plantarum and EPEC treated group, (E) Lactobacillus fermentum and EPEC treated group, and (F) EPEC treated (positive control) group. The content of antioxidant cooper,zinc superoxide dismutase (Cu,Zn-SOD) were analyzed immunohistochemically using monoclonal antibody of Cu,Zn-SOD. The result showed that Lactobacillus fermentum treatment for 1 to 3 weeks increased the content of Cu,Zn-SOD in rat kidney. Lactobacillus plantarum treatment for 3 weeks could not increased the content of Cu,Zn-SOD in rat kidney. In the EPEC treated rats, Lactobacillus fermentum gave better effect than Lactobacillus plantarum on the content of Cu,Zn-SOD in rat kidney.en
dc.description.abstractSaluran pencernaan merupakan organ tubuh yang memiliki permukaan yang sangat luas. Hal ini menjadikan saluran pencernaan mengalami lebih banyak kontak dengan lingkungan luar. Frekuensi kontak dengan lingkungan luar sering mengakibatkan saluran pencernaan rentan terhadap gangguan. Gangguan terhadap saluran pencernaan yang paling sering terjadi adalah diare. Enteropathogenic E. coli (EPEC) diidentifikasi sebagai bakteri yang paling sering menyebabkan diare pada anak. Perlekatan EPEC pada sel inang merangsang terjadinya proses inflamasi. Fagositosis merupakan komponen penting pada inflamasi. Proses fagositosis menyebabkan terbentuknya radikal bebas anion superoksida. copper,zinc-superoxide dismutase (Cu,Zn-SOD) merupakan salah satu antioksidan endogen yang sangat berperan dalam mengkatalisasi radikal bebas anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan molekul oksigen. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi penyakit saluran pencernaan salah satunya dengan mengkonsumsi pangan fungsional. Pangan fungsional yang dapat menghambat bakteri patogen pada saluran pencernaan adalah probiotik golongan bakteri asam laktat (BAL). Penelitian mengenai potensi BAL dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan telah banyak dilakukan. Namun demikian, belum dilakukan penelitian secara in vivo tentang pengaruh BAL terhadap kandungan Cu,Zn-SOD di organ tubuh khususnya ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian BAL yang memiliki potensi sebagai probiotik (Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus fermentum) terhadap profil imunohistokimia antioksidan Cu,Zn-SOD di jaringan ginjal pada tikus yang dipapar bakteri EPEC. Sebanyak 90 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley telah digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan: (A) kontrol negatif; (B) cekok L. plantarum; (B) cekok L. fermentum; (D) cekok L. plantarum dan EPEC; (E) cekok L. fermentum dan EPEC; (F) kontrol positif (cekok EPEC). Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus. BAL dan EPEC diberikan secara oral menggunakan sonde. Semua kelompok tikus perlakuan diberi pakan ransum standar dan akuades ad libitum. L. plantarum dan L. fermentum diberikan sebanyak 108 cfu/ml pada hari ke-1 sampai hari ke-21, sedangkan dosis EPEC yang diberikan adalah 105 cfu/ml pada hari ke-8 sampai hari ke-14. Jaringan ginjal disampling di akhir perlakuan. Proses pengakhiran perlakuan (terminasi) dan sampling organ ginjal dilakukan tiga kali yaitu pada hari ke-8 (T1), hari ke-15 (T2), dan hari ke-22 (T3). Selanjutnya organ ginjal diproses dengan metode embedding parafin. Potongan jaringan diwarnai dengan imunohistokimia terhadap antioksidan Cu,Zn-SOD. Pengamatan terhadap kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD dilakukan secara kualitatif, kuantitatif, dan dengan penghitungan persentase jumlah inti sel tubuli renalis yang memberikan reaksi positif dan negatif terhadap kandungan Cu,Zn-SOD.
dc.subjectProbioticen
dc.subjectImmunohistochemicalen
dc.subjectCuen
dc.subjectZn-SODen
dc.subjectKidneyen
dc.subjectEPECen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEfek Probiotik pada Profil Imunohistokimia Antioksidan Superoxide Dismutase (SOD) di Ginjal Tikus yang Dipapar Enteropathogenic E. coli (EPEC)en
dc.titleThe Effect of Probiotic on the Immunohistochemical Profile of Antioxidant Superoxide Dismutase (SOD) in the Kidney of Enteropathogenic E. coli (EPEC)


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record