Show simple item record

dc.contributor.authorH. Setiyatman
dc.contributor.authorW.G. Piliang
dc.contributor.authorD Taniwiryono
dc.date.accessioned2011-11-08T06:40:54Z
dc.date.available2011-11-08T06:40:54Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51650
dc.description.abstractGulma bebek ('duckweed') merupakan gulma yang hidup dominan dan menutupi permukaan air Seluas 40- 100% sepanjang tahun serta tumbuh baik di daerah-beriklim sedang atau tropis dengan kemampuan berkembang yang sangat tinggi. Analisis proksimat komposisi gulma bebek memperlihatkan bahwa kandungan protein kasar 19,19%; lemak 6,2%; serat kasar 15,1 %; kalsium 0,7%; fosfor 0,4% dan energi melabolis 2459 kkal/kg ransum. Fermentasi gulma bebek dilakukan melalui pembiakan kapang Trichoderma harzianum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat penambahan mineral seng dalam ransum yang mengandung gulma bebek yang lelah difermenlasi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1: fermentasi gulma bebek yang menggunakan rancangan acak lengkap, pola faktorial 3x4 (yaitu 3 faktor dosis inukulum dan 4 faktor lama fermentasi). Tahap 2: Uji biologis yang dicobakan pada 320 ekor (emak unggas pedaging mulai umur I sampai 42 hari dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 4x2 (yaitu 4 faktor level pemberian gulma bebek yang difermentasi 0, 10, 20 dan 30% dan faktor penambahan seng 0 dan 125 ppm dalam bentuk ZnCOi). Perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji polinom ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30% gulma bebek dalam ransum yang diperkaya dengan seng memberikan kualitas karkas yang kandungan kolesterolnya nyata lebih rendah dibandingkan dengan ransum tanpa suplementasi seng.en
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleSuplementasi Mineral Seng Dalam Ransum Unggas Yang Mengandung Gulma Bebek Yang Difermentasien


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record