Show simple item record

Improvement Mindset and Livelihood of Community Farmers Through Community Empowerment Program (Case of CECOM Foundation’s Program in Three Villages in East Kampar Subdistrict, Kampar Regency.

dc.contributor.advisorLubis, Djuara P.
dc.contributor.advisorPrasodjo, Nuraini W.
dc.contributor.authorRomli, Kholis
dc.date.accessioned2011-09-16T07:22:53Z
dc.date.available2011-09-16T07:22:53Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/50532
dc.description.abstractNumber of community empowerment program that was launched tend to not give clear results, both qualitatively and quantitatively. Measuring the impact is usually only around on measuring changes in income, while changes in real living standards are not only influenced by changes in revenue, since many other factors related and direct impact on living standards. There is a tendency of a program to change the standard of living of beneficiaries who are very fast. This changing on standard of living usually will not have a high sustainability, so that when the program ends, the beneficiary will again become poor. This happens because there is at least an evaluation method to measure the success of the program. It is necessary to study how the description improvement mindset assisted farmer group members after involved to a community empowerment program by CECOM Foundation, How did the description of livelihood improvement of farmer group’s member after joining CECOM Community Empowerment Program as well as how to formulate participatory community development programs by CECOM Foundation. VPA analysis conducted during the three years shows that there has been a significant change in all indicators of VPA in group CECOM Foundation assisted in Kampar regency, both in the variable level indicators. However, still there are two variables that remained below a virtual line five, namely the sub-indicator of food consumption (indicator of living standard) and sub-indicator of gender mainstreaming (indicator of mindset). Based on the finding above, the design created by emphasizing the variable with the lowest value to the variable with the highest value with the expected outcome of this study is the increase in welfare and self reliance of the community.en
dc.description.abstractPembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat (communty based development) sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) meletakkan prioritas kegiatan pembangunan pada proses penguatan kapasitas, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan kelembagaan masyarakat yang bertujuan mengembangkan pola pikir positf, daya kritis, dan kontrol sosial masyarakat. Tujuan lain yang diharapkan dari pemberdayaan masyarakat adalah menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi lokal bagi peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Peningkatan Pola Pikir dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (Kasus Program CECOM Foundation di Tiga Desa di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar). Dibimbing oleh DJUARA P. LUBIS dan NURAINI W. PRASODJO Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat oleh CECOM Foundation di Kabupaten Kampar, dilaksanakan sebagai suatu media yang diharapkan mampu memberikan fasilitasi terhadap proses perubahan sosial, yaitu; (1) pendekatan perbaikan taraf hidup, dengan pembangunan sistem pertanian terpadu atau integrated farming system (IFS) yang diharapkan akan memperbaiki dan memacu kehidupan perekonomian masyarakat; (2) pendekatan peningkatan pola pikir, dengan proses pengembangan kelembagaan kelompok tani, pengorganisasian dan penguatan kapasitas komunitas dampingan menuju keberlanjutan program pengembangan komunitas yaitu prospek kemampuan komunitas dalam mengelola kegiatan pemberdayaan secara mandiri. Kegiatan Program IFS di Kelompok Tani dampingan dirancang sesuai dengan strategi pengembangan kelembagaan yang terdiri dari empat fase yaitu ; (1) Fase Persiapan, dimana pada tahun pertama, modal kegiatan atau proyek bersumber dari penyelenggara program yang diberikan kepada anggota Kelompok Tani secara hibah; (2) Fase Penumbuhan, dimana pada tahun kedua modal kegiatan dari CECOM Foundation tidak lagi diberikan secara langsung kepada anggota namun diberikan kepada Kelompok Tani sebagai Seed Capital yang selanjutnya Kelompok Tani menjadikannya sebagai modal bergulir kepada anggotanya tanpa bunga; (3) Fase Pengembangan, dimana pada tahun ketiga modal kegiatan dari penyelenggara program kepada Kelompok Tani merupakan pinjaman lunak berupa kredit bersubsidi. Pada tahapan ini, Kelompok Tani telah memiliki unit usaha simpan pinjam sebagai cikal bakal lembaga keuangan mikro (LKM) milik komunitas; (4) Fase Kemandirian, dimana pada tahun keempat seluruh modal kegiatan bersumber dari keswadayaan masyarakat dan dari lembaga keuangan komersial. Pada tahap ini skala usaha anggota kelompok tani sudah bankable.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectSelf Relianceen
dc.subjectInstitutionsen
dc.subjectParticipationen
dc.subjectEmpowermenten
dc.subjectKemandirianen
dc.subjectKelembagaanen
dc.subjectPartisipasien
dc.subjectPemberdayaanen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePeningkatan Pola Pikir dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (Kasus Program CECOM Foundation di Tiga Desa di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar)id
dc.titleImprovement Mindset and Livelihood of Community Farmers Through Community Empowerment Program (Case of CECOM Foundation’s Program in Three Villages in East Kampar Subdistrict, Kampar Regency.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record