dc.contributor.author | Mayasari, Nola | |
dc.date.accessioned | 2011-07-21T02:59:25Z | |
dc.date.available | 2011-07-21T02:59:25Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48757 | |
dc.description.abstract | Minyak sawit mentah mengandung vitamin E anatar 600-1000 ppm yang merupakan campuran tokoferol (21-34%) dan tokotrienol (66-79%). Salah satu manfaat tokoferol adalah sebagai antioksidan. Pada proses pengolahan minyak sawit sebagian besar hilang dikarenakan penggunaan suhu tinggi pada proses tersebut. Sehingga untuk memanfaatkan tokoferol pada olein sawit kasar perlu adanya proses pemisahan tokoferol dari minyak sehingga tokoferol dapat digunakan dengan optimal. Salah satu cara yang digunakan dengan proses adsorpsi, beberapa adsorben yang telah digunakan pada proses adsorpsi tokoferol antara lain atapilgit dan tepung tulang. Pada penelitian ini, adsorben yang digunakan adalah kitosan karena mempunyai fungsi sebagai adsorben dan merupakan selulosa alam terbesar kedua yang terdapat di alam. Selain itu, berdasarkan penelitian terdahulu kitin dan kitosan dangat potensial jika digunakan sebagai penghilang kandungan logam berat pada air, sehingga diduga dapat digunakan pada proses adsorpsi tokoferol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan derajat deasetilasi terhadap adsorpsi tokoferol dan mendapaykan permukaan respon dari faktor suhu dan derajat deasetilasi terhadap adsorpsi tokoferol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode permukaan respon (RSM) dengan perlakuan faktor reaksi yang digunakan antara lain derajat deasetilasi dan suhu | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
dc.title | Adsorpsi tokoferol dari olein sawit kasar menggunakan kitosan dari cangkang rajungan (Portunus pelagicus) | en |