Analisis Pola Warna Bulu pada Kuda Delman Lokal di Sulawesi Utara
Analysis of Local Horse Pedicab Coat Color Pattern in North Sulawesi
![Thumbnail](/bitstream/handle/123456789/48082/D11cap.pdf.jpg?sequence=22&isAllowed=n)
Date
2011Author
Putriana, Cintya Ade
Noor, Ronny Rachman
Mulyono, Rini H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Horse has been domesticated since ancient times. The horse coat color is the expression of genotype and categorize as qualitative traits. Information on the characteristic of Indonesian, especially in North Sulawesi horse coat color is very limited. The aim of this study is to determine the phenotype and genotype of coat color of horse in the North Sulawesi. The study was conducted in four different areas in North Sulawesi, Tomohon, Manado, Minahasa and Amurang. Genetic distance analyses based on coat color was performed. The most coat color in the four areas was bay, chestnut, bay-cream, chestnut-cream, roan, black, white and spotted. The dominant coat color was bay and chestnut. Genetic distance analyses result indicate that the horse from Manado, Minahasa and Amurang are clustered in one group and separated to Tomohon population with the genetic distance between the two cluster was 0.002244. The genetic distance of the horse from Manado and from Minahasa was 0.000164. On the other hand, the genetic distance of the horse from Manado and Minahasa group and Amurang was 0.001006. The smallest genetic indicates the closeness genetic between the two population. Kuda merupakan salah satu hewan ternak yang sudah dipelihara sejak zaman dulu. Sifat kualitatif warna bulu kuda merupakan sifat eksternal yang diwariskan secara genetis. Informasi genetik mengenai karakteristik sifat kualitatif kuda lokal di Indonesia, terutama di Sulawesi Utara, masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan fenotipe dan pendugaan genotipe warna bulu pada kuda delman di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan di empat lokasi penelitian yaitu Manado, Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Amurang. Jarak kedekatan genotipe berdasarkan pola warna bulu antara kelompok kuda delman yang diamati dianalisis pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa foto kuda. Jumlah kuda delman yang digunakan adalah 477 kuda delman. Pengolahan data menggunakan metode Nozawa et al. (1981) yang melakukan pengamatan kuda lokal Indonesia dan ditemukan lima gen yang mempengaruhi warna kuda tersebut. Gen-gen tersebut adalah gen A, gen B, gen D, gen R dan gen S; yang mengendalikan warna bay (ka-ge), black (ao-ge), chesnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge), chesnut-cream (tsuki-ge), white or pseudo-albino (same-ge), roan (kasu-ge) dan spotted (buchi). Hasil yang diperoleh adalah fenotipe pola warna bulu kuda delman di Tomohon, Manado, Kabupaten Minahasa dan Amurang memperlihatkan jumlah tipe pola warna bulu yang berbeda. Warna bay (ka-ge) dan chestnut (kuri-ge) mendominasi pola warna bulu kuda delman di seluruh lokasi pengamatan. Uji khi-kuadrat untuk pengujian kebebasan dalam tabel kontingensi memperlihatkan hubungan yang nyata (P<0,05) antara pola warna bulu kuda delman dan lokasi pengamatan. Setiap daerah pengamatan memiliki kecenderungan pola warna tertentu. Pengamatan genotipe pada kuda delman memperlihatkan genotipe yang mendominasi pola warna kuda delman di empat lokasi pengamatan adalah ss, rr, A_ (AA dan Aa) , dd dan B_ (BB dan Bb). Dendogram ketidakserupaan jarak genetik pola warna bulu kuda delman membentuk dua kerumunan yaitu Manado-Kabupaten Minahasa-Amurang membentuk satu kerumunan yang terpisah dari kelompok Tomohon pada titik percabangan 0,002244. Jarak ketidakserupaan gen pola warna bulu kuda delman pada dua kerumunan Manado dan Kabupaten Minahasa adalah 0,000164. Kerumunan Manado-Kabupaten Minahasa-Amurang membentuk dua kerumunan kecil yaitu Manado-Kabupaten Minahasa dan Amurang yang dipisahkan pada titik percabangan 0,001006. Semakin kecil nilai ketidakserupaan gen pola warna bulu kuda delman antara lokasi pengamatan maka jarak genetiknya semakin kecil, dan sebaliknya.