Show simple item record

dc.contributor.authorHermami, Aneng
dc.date.accessioned2011-07-12T06:44:36Z
dc.date.available2011-07-12T06:44:36Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47972
dc.description.abstractSalah satu isu penting dalam rangka otonomi daerah adalah desentralisasi fiskal, yang naerupakan salah satu bentuk pelimpahan kewenangan sebagai konsekuensi pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten / Kota. Kewenangan dan kelelwsaan daerah disertai dengan pengelolaan fiskal oleh pemerintah daerah kabupaten kota merupakan hal menarik untuk diteliti. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Brebes dan Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah bertujuan untuk : (1) mengevaluasi pelaksanaan desentralisasi fiscal dari aspek kinerja fiskal, kinerja perekonornian, dan tingkat kemiskinan, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja fiskal, kineija perekonomiin dan tingkat kerniskinan, dan (3) menganalisis dampak desentralisasi fiskal dan perubahan kebijakan pemerintah daerah terhadap kinerja fiskai, kineja perekonornian dan tingkat kemiskinan. Pelaksanaan desentralisasi fiskal dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 pada tahun 2001 di Kabupaten Brebes dan Kota Tegal menyebabkan meningkatnya kineja fiskal daerah dan kinerja perekonomian daerah, serta menurunnya tingkat kemiskinan daerah. Derajat desentralisasi fiskal atau ukuran kemandirian daerah Kabupaten Brebes dan Kota Tegal setelah desentralisasi fiskal cenderung menurun, sedangkan kineja perekonomian yang menunjukkan peningkatan adalah PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Kebiiakan desentralisasi fiskal di Kabupaten Brebes dan Kota Tegal sangat berpengaruh temadap kinerja fiskal daerah. PDRB dan total pengeluaran pemerintah daerah tahun lalu rnerupakan faktor yang mempengaruh penerimaan daerah. Dana Alokasi Umum dipengaruhi oleh kapasitas fiskal, kesenjangan fiskal daerah, jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin. Kinerja pengeluaran daerah di berbagai sektor dipengaruhi oleh total penerimaan daerah. Dana pengeluaran daerah per sektor pembangunan dipengaruhi oleh total penerirnaan daerah. Kineja perekonomian daerah dipengaruhi oleh PDRB, sedangkan PDRB per. Sector dipengaruhi oleh pengeluaran pembangunan daerah dan investasi daerah. Pertumbuhan perekonomian daerah berpengaruh terhadap menurunnya kesenjangan distribusi pendapatan dan indeks kemiskinan absolut. Penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oteh investasi daerah, sedangkan investasi dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga dan pajak daerah. Kebijakan peningkatan Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dana bagi hasil, realokasi pengeluaran rutin ke pengeluaran pembangunan, dan pengeluaran pembangunan sektor infrastruktur rnenunjukkan dampak yang besar terhadap peningkatan kinerja fiskal dan kinerja perekonornian daerah, serta mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Brebes dan Kota Tegalen
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectdesentralisasi fiskal, kinerja fiskal, kinerja perekonomian, tingkat kemiskinanen
dc.titleDampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Perekonomian di Kabupaten Brebes dan Kota Tegalen
dc.typeThesisen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record