dc.contributor.advisor | Jahi, Amri | |
dc.contributor.advisor | Susanto, Djoko | |
dc.contributor.advisor | Asngari, Pang S. | |
dc.contributor.advisor | Purnaba, I Gusti Putu | |
dc.contributor.author | Puspita, Dyah Retna | |
dc.date.accessioned | 2011-07-04T03:08:17Z | |
dc.date.available | 2011-07-04T03:08:17Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46650 | |
dc.description.abstract | Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan menciptakan keluarga berkualitas. Diberlakukannya desentralisasi program Keluarga Berencana mulai tahun 2001 pada awalnya disikapi dengan “setengah hati” oleh sebagian besar kabupaten/kota. Hal ini tampak dari kebijakan penggabungan lembaga KB dengan urusan lain yang sejenis serta pengurangan tenaga penyuluh, anggaran, sarana dan prasarana. Akibatnya, penyuluhan KB terbengkalai. Akibat selanjutnya adalah membengkaknya jumlah penduduk, terutama di kalangan keluarga miskin. Dampaknya adalah menurunnya kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Pelaksana penyuluhan dan pelayanan KB (non-medis) adalah para Penyuluh KB (PKB) yang dibantu para Kader KB sebagai tenaga sukarela. Keduanya menempati posisi strategis untuk mendorong perubahan perilaku ber- KB masyarakat, khususnya Pasangan Usia Subur (PUS). Untuk itulah, kinerja mereka perlu dijaga dan ditingkatkan. Karena kinerja ditentukan banyak faktor, maka perlu dikaji faktor-faktor yang memengaruhinya. | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja penyuluh keluarga berencana dan dampaknya pada kinerja kader KB di tiga kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat | en |
dc.date.updated | Azizah
2013-01-17
Edit: advisor, keyword | |
dc.subject.keyword | West Java | |
dc.subject.keyword | Family planning extension agents | |
dc.subject.keyword | Family planning volunteers | |
dc.subject.keyword | Structural Equation Model | |
dc.subject.keyword | Total Fertility Rate | |