Kultur kalus dan kultur akar rambut purwoceng (Pimpinnella pruatjan Molk.) untuk menghasilkan metabolit sekunder
View/ Open
Date
2007Author
Darwati, Ireng
Wattimena, GA.
Mariska, Ika
Darusman, Latifah Kosim
Metadata
Show full item recordAbstract
Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk atau Pimpinella alpina KDS.) merupakan salah satu tumbuhan obat di Indonesia yang sudah dikenal sebagai afrodisiak. Tanaman ini oleh penduduk sekitar dataran tinggi Dieng telah dikenal sejak dulu sebagai salah satu bagian dalam ramuan obat tradisional. Ekstrak akar purwoceng digunakan sebagai diuretik, tonika dalam seduhan, terutama digunakan sebagai afrodisiak. Penanaman purwoceng diluar habitatnya masih sangat sulit. Alernatif lain untuk memproduksi tanaman ini yaitu dengan menggunakan kultur in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis kultur in vitro, komposisi media yang tepat supaya pertumbuhan dan kandungan metabolit sekunder tinggi. "Purwoceng" (Pimpinella pruatjan Molk. or Pimpinella alpina KDS) is one of indigenous medicinal plants in Indonesia. The plant has been known as an aphrodisiac. This plant by inhibitants around Dieng plateau has been known for as a long time a traditional medicine. Extract of "purwoceng" roots is used as diuretic, tonic, and used especially as aphrodisiac.
Collections
- DT - Agriculture [749]