View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Efektivitas krioprotektan dan evaluasi kualitas spermatozoa hasil kriopreservasi sebagai kontribusi potensial preservasi genetika ayam hutan hijau yang ditangkarkan [Publication]

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (27Kb)
      Full Text (174.1Kb)
      Abstract (13.09Kb)
      Date
      2005
      Author
      Widjajakusuma, Reviany
      Supriatna, Iman
      Ekastuti, Damiana Rita
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Teknik pembekuan semen dengan metode kriopreservasi secara rutin telah dilerapkan pada semen sapi dan terbatas pada domba dan kambing. Pembekuan semen menggunakan gliserol hasilnya baik, tetapi kemampuan fertilisasi spermatozoanya rendah. Krioprotektan etilena glikol (EG) dan dimetilsulfoksida (DMSO) akan dicoba dalam pembekuan semen ayam hutan hijau (Galius varius). Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode pembekuan semen ayam hutan hijau dengan memilih jenis krioprotektan yang cocok dan menentukan konsentrasinya yang tepat. Semen beku ayam yang telah dicairkan diharapkan memiliki kualitas spermatozoa dengan motilitas, morfologi, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi inseminasi tinggi. Pemeriksaan dan pengkajian mengenai morfologi spermatozoa beku dilakukan sampai tingkat ultrastruktur sel dengan tujuan mengetahui kerusakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ksduajenis krioprotektan, baik EG maupun DMSO, dapat dipakai untuk pembekuan semen ayam hutan hijau. EG dengan konsentrasi 4, 6, dan 8% dapat berfungsi sebagai krioprotektan dalam pembekuan dan tidak bersifat toksik terhadap sel spermatozoa. Demikian pula DMSO 4% dan 6% dapat dipakai sebagai krioprotektan, tetapi pada DMSO 8% menunjukkan efek beracun terhadap viabilitas spermatozoa pada suhu 37°C. Pemeriksaan morfologi pascapencairan menggunakan SEM menunjukkan bahwa sperma yang dibekukan baik dengan EG maupun DMSO rusak di bagian leher. Ada juga sperma yang ekornya putus, sebagian terputus dari bagian tengah ekor (midpiece), membran plasma ekor sobek dan sebagian terlepas, kepala sperma membengkak, membran akrosom rusak dan lepas, atau bahkan seluruh bagian akrosom lepas dari bagian ujung anterior kepala sperma.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45813
      Collections
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [128]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository