Analisis algoritme dan waktu enkripsi versus dekripsi pada advanced encryption standard (aes) Vol 3, No 1, 2005

View/ Open
Date
2005Author
Giri, Endang Purnama
Guritman, Sugi
Ridha, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
AES merupakan algoritme kriptografi yang didesain untuk beroperasi pada blok pesan 128 bit dan menggunakan tiga variasi blok kunci dengan panjang 128 bit, 192 bit, atau 256 bit. Empat proses utama algoritme terdiri atas satu proses permutasi (ShiftRows) dan tiga proses subtitusi (SubBytes, MixColumns, dan AddRoundKey). Analisis teori menyimpulkan, proses enkripsi AES didesain untuk melakukan proses penyandian secara rahasia dengan tingkat keamanan tak linear dengan kompleksitas waktu seefisien mungkin melalui penggunaan proses-proses transformasi yang ringan dalam implementasi. Akan tetapi, invers (proses kebalikan) dari proses-proses tersebut memiliki efisiensi yang rendah, akibatnya proses dekripsi AES menjadi lambat. Dengan analisis algoritme, didapatkan AES memiliki kompleksitas pada lingkup O(n) baik bagi proses enkripsi maupun dekripsi. Dari analisis keamanan AES dikategorikan memiliki level ketangguhan keamanan yang cukup memadai. Dari analisis hasil uji perbandingan kecepatan dapat disimpulkan bahwa AES memiliki kinerja waktu yang tinggi. Sedangkan melalui analisis uji implementasi enkripsi versus dekripsi menggunakan MatLab versi 6.5 dapat disimpulkan bahwa dari segi efisiensi, proses enkripsi tidak sama dengan proses dekripsi, dengan efisiensi dekripsi relatif lebih rendah. Dari hasil uji statistik (independent-samples T-test). dengan selang kepercayaan α=95% antara proses enkripsi dan dekripsi berbeda nyata dengan nilai signifikan 0,01. Hasil ini menunjukan bahwa AES bukan merupakan algoritme dengan struktur jaringan feistel sesuai dengan yang dikemukakan oleh Stallings (2003).
Collections
- Jurnal Ilmu Komputer [74]