Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, lilik Budi
dc.contributor.authorMardiyaningsih, Dyah Ita
dc.contributor.authorSukendro, Andi
dc.date.accessioned2011-05-10T07:32:27Z
dc.date.available2011-05-10T07:32:27Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45074
dc.description.abstractDalam konteks suatu unit pengelolaan DAS didefinisikan sebagai bentang lahan yang dibatasi oleh topografi pemisah aliran yaitu punggung bukit/gunung yang menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkannya melalui saluran-saluran pengaliran ke satu titik, yang umumnya berada di muara sungai atau danau (Manan, 1976). DAS dengan titik muara berada di sungai di kategorikan sebagai sub-DAS. Berdasarkan pada elevasi permukaan, DAS dapat dibagi menjadi bagian hulu,bagian tengah dan bagian hilir. Mengacu pada sistem hidrologi, maka ada keterkaitan yang jelas antara DAS bagian hulu dan hilir. Aktivitas yang mempengaruhi komponen DAS dibagian hulu akan mempengaruhi kondisi bagian tengah dan hilir.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKonservasi kawasan berbasis komunitas lokal : pengalaman dari enam desa studi di DAS Citanduyen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record