Show simple item record

dc.contributor.authorKharismayani, Ines
dc.date.accessioned2011-05-04T03:59:19Z
dc.date.available2011-05-04T03:59:19Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44803
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Leuwikopo Darmaga – Bogor pada bulan Januari sampai dengan April 2010. Tujuan penelitian ini ini adalah mengetahui periode after-ripening pada beberapa varietas benih padi gogo dan efektivitas perlakuan KNO3 2%. Penelitian ini menggunakan 6 varietas padi gogo, yaitu : varietas Jatiluhur, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Limboto dan Cirata, yang masing-masing dilakukan secara terpisah. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split-plot) dengan rancangan lingkungan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Pematahan dormansi sebagai petak utama yang terdiri dari dua perlakuan yaitu tanpa perlakuan sebagai kontrol (D1) dan dengan perendaman pada larutan KNO3 2% selama 24 jam (D2). Periode after-ripening sebagai anak petak yang terdiri dari 9 taraf perlakuan yaitu 3 minggu (P3), 4 minggu (P4), 5 minggu (P5), 6 minggu (P6), 7 minggu (P7), 8 minggu (P8), 9 minggu (P9), 10 minggu (P10), dan 11 minggu (P11). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga kombinasi perlakuan yang dihasilkan untuk setiap benih padi yang digunakan adalah 9 x 2 x 3 kombinasi perlakuan. Tolok ukur yang diamati yaitu kadar air, potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, first count germination, kecepatan tumbuh, intensitas dormansi dan persistensi dormansi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa keenam varietas padi gogo yang diuji memerlukan periode after-ripening yang berbeda-beda untuk mematahkan dormansinya secara alami. Varietas Batutegi memerlukan periode after-ripening paling singkat, yaitu 5 minggu, varietas Cirata memerlukan periode after-ripening 6 minggu, varietas Jatiluhur dan Towuti memerlukan periode after-ripening 7 minggu, varietas Limboto memerlukan periode after-ripening 8 minggu, dan varietas Situ Patenggang memerlukan periode after-ripening paling lama, yaitu 9 minggu. Perlakuan pematahan dormansi dengan perendaman pada larutan KNO3 2% selama 24 jam dapat mengurangi periode after-ripening untuk mematahkan dormansinya.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian after-ripening pada beberapa varietas benih padi gogoen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record