Show simple item record

dc.contributor.authorAvicenna
dc.date.accessioned2011-05-03T03:34:15Z
dc.date.available2011-05-03T03:34:15Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44660
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mempelajari adanya pengaruh kombinasi komposisi media dasar dan konsentrasi BAP terhadap daya multiplikasi tunas temu hitam pada kultur in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli- Desember 2009 di Laboratorium Kultur Jaringan Plasma Nutfah dan Pemuliaan, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika Cimanggu, Bogor. Penelitian ini meliputi tahap multiplikasi tunas temu hitam dalam kultur in vitro dan tahap aklimatisasi di rumah kaca. Tahap multiplikasi tunas temu hitam dalam kultur in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah komposisi media dasar yang terdiri dari 3 taraf, yaitu media dasar MS, ½ MS, dan Hyponex. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0.0, 1.5, 3.0, dan 4.5 ppm. Percobaan terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yang meliputi media MS + BAP 0.0 ppm, MS + BAP 1.5 ppm, MS + BAP 3.0 ppm, MS + BAP 4.5 ppm, ½ MS + BAP 0.0 ppm, ½ MS + BAP 1.5 ppm, ½ MS + BAP 3.0 ppm, ½ MS + BAP 4.5 ppm, Hyponex + BAP 0.0 ppm, Hyponex + BAP 1.5 ppm, Hyponex + BAP 3.0 ppm, dan Hyponex + BAP 4.5 ppm. Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 8 ulangan sehingga terdapat 96 satuan percobaan. Tahap aklimatisasi dilakukan di rumah kaca setelah plantlet berumur 8 MST. Pengelompokan plantlet didasarkan pada asal kombinasi perlakuan dalam kultur in vitro. Plantlet ditanam pada campuran media arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1 : 1. Setiap perlakuan terdiri dari 10 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu plantlet, sehingga terdapat 120 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media Hyponex + BAP 4.5 ppm mampu menghasilkan jumlah tunas terbanyak, sehingga lebih dianjurkan dibandingkan penggunaan kombinasi media lain. Perbedaan kondisi tunas pada kultur in vitro diduga karena perbedaan kandungan unsur hara pada tiap-tiap komposisi media dasar. Konsentrasi BAP 4.5 ppm pada kombinasi media dasar MS + BAP 4.5 ppm dan Hyponex + BAP 4.5 ppm menghasilkan jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak selama pertumbuhan plantlet, namun diduga masih dapat ditingkatkan dengan meningkatkan konsentrasi BAP hingga kisaran optimum 4.89 ppm.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleDaya multiplikasi tunas temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) secara in vitro melalui efisiensi komposisi media dasar dan penambahan benzil amino purinen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record