Show simple item record

dc.contributor.authorHutzi, Ali Akbar
dc.date.accessioned2011-05-02T03:11:30Z
dc.date.available2011-05-02T03:11:30Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44568
dc.description.abstractJawa Barat merupakan salah satu ser~trap roduksi teh di lndonesia. Luas aieal perkebunan teh di propinsi ini pada tahun 2003 rnencapai 73,37 persen dari totzl luas areal penanarnan teh di Indonesia yang rnencapai angka 152.217 hektar pada tahun yang sarna. Produksi teh di Jawa Barat pada tahun 2003 adalah sebesar 113.055 Ton (Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat. 2003). Kabupaten Cianjur rnerupakan salah satu sentra produksi teh di Jawa Barat. Luas areal perkebunan teh di Cianjur pada tahun 2003 adalah 25.765,12 hektar yang berarti 23,80 persen dari luas areal perkebunan teh di Jawa Barat yang pada tahun 2003 luasnya adalah 108.248,16 hektar. Kecamatan Sukanagara adalah salah satu daerah produksi teh yang terdapat di Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Wilayah ini rnerniliki luas areal penanarnan teh terbesar kedua setelah Kecarnatan Takokak. Luas areal perkebunan teh pada tahun 2004 adalah sebesar 3.565,85 hektar dengan tingkat produksi sebesar 3.070 ton pada tahun yang sarna. Akan tetapi produktivitas teh di Kecarnatan Sukanagara rnenernpati urutan keernpat yaitu sebesar 0.861 ton per hektar pada tahun 2004. Produktivitas yang rendah juga diikuti oleh kualitas pucuk teh yang rendah clan ha1 ini rnengakibatkan pendapatan petani teh rakyat juga rendah (Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat, 2003). Rendahnya produktivitas teh yang dihasilkan oleh perkebunan teh rnilik rakyat selarna ini telah rnendapat perhatian dari pernerintah. Pernbangunan Kebun Teh Rakyat rnelalui bagian Proyek Pengernbangan Budidaya Perkebunan Rakyzt (PPBPR) Jawa Barat dilaksanakan sejak tahun anggaran 199211993. Pada urnurnnya petani rnerniliki rnotivasi berkebun yang tinggi. Hal ini juga didukung oleh adanya pengalaman dalarn beritebun. Akan tetapi pada sisi lain, para petani berada pada posisi tawar (bargainning position) yang lernah terutama dalarn ha1 menentukan harga. Dukungan yang telah diberikan oleh pernerintah selarna ini juga dimaksudkan untuk rneningkatkan produktivitas teh rakyat. Akan tetapi hal itu rnasih belum diikuti oleh peningkatan produktivitas dan kualitas pucuk teh rakyat. Bahkan tidak jarang diternui petani teh rakyat yang rnernbiarkan lahan tehnya begitu saja dan beralih ke usaha yang lain.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis pendapatan usahatani dan saluran pemasaran teh perkebunan rakyat Studi kasus perkebunan teh rakyat, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record