Show simple item record

dc.contributor.authorKrisnamurthi, Bayu
dc.date.accessioned2011-03-31T02:41:07Z
dc.date.available2011-03-31T02:41:07Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43660
dc.description.abstractTahun 2020 rupanya menjadi ancangan yang penting. dalam setiap perencanaan kegiatan ekonomi dan bisnis. Banyak pelaku bisnis besar didunia telah menjadikan tahun tersebut sebagai patok waktu dalam menyusun perencanaan strategik mereka. Tahun 2020 itu sendiri akan dilalui melalui tahapan tahun 2000 saat dunia memasuki milenium baru, yang diperkirakan akan memiliki damapak psikologis yang signifikan terhadap bisnis dan ekonomi serta kehidupan masyarakat dunia pada umumnya, tahun 2003 saat AFT A diberlakukan, dan 2010 dimana negara maju harus sudah membuka pasarnya. Dengan tahapan. tersebut diperkirakan ekonomi dunia pada tahun 2020 akan sang at berbeda dengan kondisi sekarang atau masa-masa sebelumnya. Asia diperkirakan akan memegang peran yang sangat dominan. Berdasarkan publikasi Bank Dunia, diperkirakan enam dari delapan ekonomi terbesar didunia pada tahun 2020 akan berada di Asia, yaitu Cina (nomor 1), Jepang (nomor 3), India (nomor 4), Indonesia (nomor 5}, Korea Selatan (nomor 7) dan Thailand (nomor 8). Dua negara diluar Asia hanyalah Amerika Serikat (nomor 2) dan Jerman (nomor 6). Bagi Indonesia "pujian" tersebut memang mungkin membanggakan, tetapi harus diingat bahwa kriteria ekonomi terbesar terutama karena dilihat dari jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, total nilai GNP, dan dinamika sosial ekonomi secara keseluruhan.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.relation.ispartofseriesVol 2;No 1
dc.titleTahun 2020 : a global vision for food and fibreen
dc.title.alternativeAgrimedia Vol.2 No.1 Tahun 1996en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record